Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

300 Orang Dikerahkan Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi, Butuh Waktu 6 Jam Bawa Korban Turun

Sebanyak 300 orang dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap korban erupsi Gunung Marapi di hari ketiga pencarian.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 300 Orang Dikerahkan Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi, Butuh Waktu 6 Jam Bawa Korban Turun
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Petugas gabungan bersiap-siap untuk mengevakuasi 18 korban erupsi Gunung Marapi yang masih berada di puncak, Selasa (5/12/2023). Sebanyak 300 orang dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap korban erupsi Gunung Marapi di hari ketiga pencarian, Selasa (5/12/2023). Tim gabungan dari Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu terdiri dari TNI, POLRI, BPBD, SAR, masyarakat dan pecinta alam. 

TRIBUNNEWS.COM, AGAM - Sebanyak 300 orang dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap korban erupsi Gunung Marapi di hari ketiga pencarian, Selasa (5/12/2023).

Tim gabungan dari Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu terdiri dari TNI, POLRI, BPBD, SAR, masyarakat dan pecinta alam.

Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, mengatakan, hari ini pihaknya juga dibantu oleh SAR Pekanbaru dan SAR Jambi.

"Jadi semua tim gabungan itu sudah mengisi setiap pos yang kami sediakan untuk evakuasi dengan cara estafet," ujarnya.

Baca juga: Semua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan, Hari Ini Tim Gabungan Targetkan Evakuasi 8 Pendaki

Evakuasi pada hari ini kata Abdul Malik akan dibagi dalam dua jalur yaitu jalur pintu rimba dan jalur trabas.

Ia berharap evaluasi bisa berjalan lancar karena sudah dipastikannya seluruh titik korban yang masih berada di puncak.

Kondisi terkini di lokasi, erupsi masih berlangsung sehingga menyebabkan hujan abu sampai bagian kaki Gunung.

Berita Rekomendasi

Ditambah hujan gerimis dan kabut tebal turut menyelimuti Gunung Marapi pada proses evakuasi hari ini.

Butuh Waktu 6 Jam

Tim SAR Gabungan butuh waktu enam jam untuk membawa korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Selasa (5/12/2023).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, mengatakan untuk membawa jenazah korban membutuhkan waktu selama 6 jam.

"Kalau normal dan tidak ada beban, itu membutuhkan waktu 2,5 jam. Sedangkan dengan kondisi membawa korban membutuhkan waktu lebih dan bisa selama 6 jam," kata Abdul Malik.

Baca juga: Tim Gabungan Pastikan 12 Pendaki di Gunung Marapi Sudah Diketahui Posisinya & Segera Dievakuasi

Pantauan TribunPadang.com di Posko Pos 1 Jalur Via Batu Palano terlihat dipenuhi oleh petugas dan pihak keluarga dari korban.

Saat ini abu vulkanik dari aktivitas Gunung Marapi ini masih menyelimuti Pos 1 Jalur Via Batu Palano.

Abu vulkanik ini pun terbawa gerimis dan membuat sepeda motor yang terparkir diselimuti abu.

Ia mengatakan, untuk proses evakuasi hari ini, sudah diketahui lokasi titik-titik keberadaan korban.

Ia berharap, dengan tim gabungan yang sudah mencapai sebanyak 300 orang bisa mengevakuasi semua korban pada hari ini.

"Untuk tim yang turun melakukan evakuasi menggunakan masker khusus dan APD lengkap," kata Abdul Malik.

Ia mengatakan, hingga saat ini tim pertama yang berangkat pada pagi hari sedang dalam perjalanan turun untuk mengevakuasi korban dari atas Gunung Marapi.

"Sebanyak delapan orang yang kemarin belum bisa kita turunkan, saat ini sedang dibawa ke bawah dengan dimasukkan ke dalam body bag," katanya.

Ia menjelaskan, tim kedua sedang mencari adanya 10 orang korban yang telah dipastikan terlihat oleh masyarakat.

"Korban pendaki saat ini belum turun ada 18 orang, dan delapan sudah dalam perjalanan turun," ujarnya.

2 Warga Koto Tangah Jadi Korban

Camat Koto Tangah, Darmalis, mengungkapkan dua warganya menjadi korban erupsi Gunung Marapi.

"Iya ada warga kita, yaitu anak dan ibunya," kata Camat Koto Tangah, Darmalis melalui sambungan telepon.

Darmalis mengatakan, anak dan ibu itu merupakan warga Tabak Batu Sungai Lareh, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.

"Korban bernama Wahlul Alde Putra yang berusia 19 tahun dan ibunya bernama Novita Intan Sari," kata Darmalis.

Lalu bagaimana kondisi kedua korban?

Darmalis mengaku tidak mengetahui kondisi korban saat ini.

Pantauan TribunPadang.com, terlihat di Pos 1 Jalur Via Batu Palano dipenuhi oleh petugas dan pihak keluarga dari korban.

Ibu dan anaknya ini adalah masyarakat yang tengah melakukan pendakian di Gunung Marapi.

13 Korban Meninggal

Hingga Selasa (5/12/2023) siang sebanyak 13 pendaki meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023).

Sebelumnya jumlah korban meninggal kemarin ada 11 orang, lima di antaranya telah diidenfikasi.

Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik mengungkapkan, hari ini, Selasa (5/12/2023) akan melakukan evakuasi kepada 8 korban dengan kondisi meninggal dunia.

"Sekarang sudah ada delapan korban yang sudah dibungkus tinggal diturunkan tim," ujarnya.

Namun untuk identitas 8 korban pendaki yang dinyatakan meninggal dunia belum diketahui.

Sementara itu 5 jenazah pendaki korban erupsi Gunung Marapi telah diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat.

Berikut identitas jenazah pendaki korban erupsi Gunung Marapi yang sudah teridentifikasi:

  1. Muhammad Adan berjenis kelamin laki-laki, umur 21 tahun dari Pekanbaru, Riau.
  2. Muhammad Teguh Ananda, laki-laki, umur 20 tahun dari Padang.
  3. Nazatra Adzin Mufadhol, laki-laki berusia 22 tahun asal Pekanbaru, Riau.
  4. Muhammad Al Fikri, laki-laki berusia 19 tahun asal Padang
  5. Nurva Afitri, perempuan berusia 27 tahun asal Padang Pariaman.

(TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Tim SAR Gabungan Butuh 6 Jam Evakuasi Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi

Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas