Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

22 Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi Berhasil Teridentifikasi, Mayoritas Mahasiswa, Ini Daftarnya

Berikut daftar 22 korban tewas akibat erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023). Mayoritas korban tewas adalah mahasiswa.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
zoom-in 22 Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi Berhasil Teridentifikasi, Mayoritas Mahasiswa, Ini Daftarnya
AFP/ADI PRIMA
Tim penyelamat mengevakuasi salah satu korban meninggal di Gunung Marapi saat meletus pada 3 Desember di Agam, provinsi Sumatera Barat, pada 5 Desember 2023. Korban tewas akibat letusan gunung berapi di Indonesia bertambah menjadi 22 orang setelah sembilan jenazah lagi ditemukan, kata seorang pejabat badan pencarian dan penyelamatan pada 5 Desember. Berikut daftar 22 korban tewas akibat erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023). Mayoritas korban tewas adalah mahasiswa. 

Korban pun langsung dibawa dengan ambulans ke RSAM Bukit Tinggi dengan kondisi dibungkus kantong jenasah.

Setelah itu, korban pun dibawa menuju ruang identifikasi tim DVI Ante Mortem Biddokkes Polda Sumbar.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui identitas dari korban.

Penampakan abu vulkanik menyelimuti kendaraan yang terparkir di kaki gunung, Selasa (5/12/2023). Tim gabungan mencatat Gunung Marapi mengalami lima kali erupsi hingga Selasa siang sehingga menyulitkan proses evakuasi.
Penampakan abu vulkanik menyelimuti kendaraan yang terparkir di kaki gunung, Selasa (5/12/2023). Tim gabungan mencatat Gunung Marapi mengalami lima kali erupsi hingga Selasa siang sehingga menyulitkan proses evakuasi. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Di sisi lain, aktivitas vulkanik Gunung Marapi per Rabu pagi masih terjadi.

Tercatat, Gunung Marapi sudah mengalami 46 kali erupsi.

Akibatnya, sejumlah wilayah di sekitar Gunung Marapi pun masih merasakan dampak dari erupsi berupa hujan abu vulkanik.

"BPBD Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar bersama tim gabungan terus memonitor perkembangan erupsi Gunung Marapi di lokasi guna melakukan tindakan cepat dalam penanganan evakuasi warga apabila kembali terjadi aktivitas vulkanik yang lebih besar," kata Ichwan.

Berita Rekomendasi

Ichwan pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius tiga kilometer.

"Selain itu masyarakat yang berada di empat kecamatan terdekat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu masyarakat agar memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan," pungkasnya.

Baca juga: Erupsi Gunung Marapi: Polisi Terima 30 Laporan Baru dari Warga, Petugas Evakuasi Mengalami Kram

Untuk diketahui, erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB itu melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Saat erupsi terjadi, sebanyak 75 pendaki yang berasal dari berbagai daerah tengah beraktivitas di atasnya. Sebab, pendakian ke Gunung Marapi memang dibuka.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Padang dengan judul "BREAKING NEWS: Gunung Marapi Sumatera Barat Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik 1.000 Meter"  dan BREAKING NEWS: Korban Terakhir Erupsi Gunung Marapi Sumbar Tiba di RSAM Bukittinggi

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Padang/Wahyu Bahar/Fajar Alfaridho Herman)

Artikel lain terkait Erupsi Gunung Marapi

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas