TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepasang elang Brontok dilepas di kawasan area operasional Star Energy Geothermal Salak (SEGS) yang berdampingan dengan ekosistem Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Hal itu dilakukan Star Energy sebagai upaya pelestarian keanekaragaman hayati.

Sepasang elang Brontok tersebut diberi nama Bruno untuk jenis kelamin jantan dan Starla berjenis kelamin betina.

Baca juga: Gunakan Mobil Listrik di Wilayah Operasional, Star Energy Geothermal Gandeng PLN Sediakan SPKLU

"Kegiatan pelepasliaran elang Brontok ini merupakan kegiatan ke delapan kali yang telah dilakukan di wilayah kami," kata Wakil Aset Manager SEGS Jafar Ma’arif ditulis Rabu (6/12/2023).

Balai TNGHS bersama SEGS terus berkomitmen dalam kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati khususnya burung pemangsa (Raptor) dengan cara melakukan pelepasliaran satwa hasil rehabilitasi ke habitat alaminya.

Terhitung sejak 2015 hingga 2023, Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ)–BTNGHS telah berhasil melepasliarkan elang sebanyak 62 Individu.

Berdasarkan penilaian tim lapangan Balai TNGHS, area SEGS yang telah dipilih untuk area kegiatan pelepasliaran elang Brontok sangat mendukung hidup satwa yang dilepasliarkan.

Baca juga: Star Energy dan Schlumberger Rampungkan Studi Penentu Sweet Spot Pengeboran Geothermal

Kondisi habitatnya berupa hutan alam yang berbatasan dengan kebun teh yang merupakan habitat yang disukai oleh elang Brontok. Keberadaan pakan sangat melimpah di lokasi pelepasliaran.

Selain elang Brontok, pada 23 Mei 2023 perseroan juga bekerjasama dengan TNGHS telah melepasliarkan macan Tutul di kawasan SEGS.