Penjaga Pantai Jepang Berikan Panduan dan Pelatihan di Batam Perkuat Kerjasama dengan Asean
Pelatihan ini berfokus pada teknik pemantauan situasi di laut, pengumpulan informasi dan respons terhadap situasi seperti penemuan kapal mencurigakan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjaga Pantai Jepang (JCG) memberikan panduan pengetahuan dan pelatihan di Batam bagi para penjaga pantai berbagai negara Asean untuk semakin meningkatkan kerjasam pantai yang lebih baik lagi.
Pelatihan yang dimulai pada tanggal 4 Desember di pulau Batam, Indonesia, dihadiri oleh anggota penjaga pantai Indonesia, Filipina, dan Malaysia, dan anggota staf Penjaga Pantai Jepang berperan sebagai instruktur.
Pelatihan ini berfokus pada teknik pemantauan situasi di laut, pengumpulan informasi, dan respons cepat terhadap situasi seperti penemuan kapal mencurigakan dan penyelamatan maritim.
Pada tanggal 5 Desember kemarin, peserta menaiki jet Japan Coast Guard (JCG) dan mempelajari tata cara pemantauan wilayah laut sekitar Pulau Sumatera dengan menggunakan radar dan peralatan lainnya, serta melapor ke kantor pusat.
Baca juga: Pemerintah Jepang Merekomendasikan 6 Bidang Kerjasama dengan ASEAN, Pertemuan Puncak 16-18 Desember
Seorang peserta dari Penjaga Pantai Filipina, yang bertanggung jawab untuk berpatroli di Laut Cina Selatan di mana Tiongkok sedang meningkatkan ekspansi maritimnya, mengatakan, "Kita perlu memodernisasi kemampuan pengawasan maritim kita.''
Karena Asia Tenggara terletak di jalur laut yang penting bagi Jepang untuk mengimpor minyak dan barang lainnya, Jepang berupaya memperkuat kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara.
Penasihat Penjaga Pantai Jepang Motonari Adachi mengatakan, baru-baru ini, ada sejumlah insiden di Teluk Aden dan Laut Merah di mana kapal-kapal yang terkait dengan Jepang berada di bawah ancaman.
"Banyak negara semakin tertarik pada cara memperoleh informasi sebagai secepatnya dan saya ingin memperkuat sistemnya,” ujarnya.