Motif Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa Diminta untuk Diungkap, Kementerian PPPA: Harus Diperjelas
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) desak polisi untuk segera ungkap motif pembunuhan 4 anak di Jagakarsa
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Empat anak yang tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan diduga dibunuh oleh ayahnya sendiri, Panca Darmansyah (40).
Pihak kepolisian pun diminta untuk tak hanya mengungkap pelaku.
Motif pembunuhan juga didorong untuk segera diungkap.
Hal tersebut dikatakan oleh Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar.
"Makanya itu penting untuk diungkap. Kasus pembunuhan atau ada motif apa. Ini harus diperjelas," kata Nahar, dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Saat Ditemukan, Jasad 4 Anak di Jagakarsa dalam Keadaan Mulut dan Hidung Lebam
Menurutnya, pengungkapan motif ini bisa menentukan langkah-langkah yang akan diambil untuk antisipasi kejadian serupa terulang.
Pihaknya juga meminta penyidik untuk bisa melakukan tugasnya dengan cepat dan benar.
"Karena nanti penanganan selanjutnya akan berbeda. Kami datang ke kepolisian untuk memastikan bahwa penyidik bisa melaksanakan dengan cepat dan benar sehingga kebenaran bisa diungkap. Lalu nanti dampaknya tentu menyiapkan skema lain agar kasus ini tidak berulang," ujar dia.
Nahar tak ingin kejadian ini bisa berdampak buruk pada masyarakat, bahkan terparah bisa menjadi inspirasi.
"Masalahnya diungkap, proses hukumnya harus diungkap, tapi kemudian problem pemicunya juga harus ditemukan sehingga langkah selanjutnya bisa dilakukan," ucap Nahar.
Baca juga: Sosok Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa: Pengangguran, Tak Bersosialisi, KDRT ke Istri
Sebelumnya, nahar mengatakan bahwa tewasnya empat anak ini merupakan sebuah musibah.
Musibah ini harus diwaspadai supaya kasus serupa tak kembali terjadi.
"Karena empat nyawa bagi kita semua adalah suatu musibah yang harus dipahami betul, diwaspadai agar kasus-kasus ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Nahar, dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (7/12/2023).
Kasus ini juga bisa menjadi pelajaran bagi para orang tua untuk bertanggung jawab menjaga anak-anaknya.
"Kami berharap kematian ini menjadi pelajaran berharga untuk semua orang untuk sama-sama menjaga anak-anak kita terhindar dari kejadian-kejadian yang mungkin akan mengalami nasib yang sama,"
"Oleh karena itu, kenali lalu kemudian lakukan upaya untuk menyelamatkan. Kita berharap semua punya tanggung jawab untuk melindungi anak-anak kita," tambahnya.
Baca juga: KDRT Jadi Pemicu Ayah Bunuh 4 Anak di Jagakarsa, Beraksi saat Istri Dirawat di Rumah Sakit
Terjadi KDRT Sebelum Pembunuhan
Sebelum terjadi pembunuhan, PD lakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, D.
D pun harus dirawat di rumah sakit karena KDRT yang ia alami.
Dari pengakuan beberapa saksi, KDRT terjadi pada Sabtu (2/12/2023).
Sedangkan empat korban ditemukan pada Rabu (6/12/2023) dan diduga korban telah meninggal selama dua hari saat ditemukan.
KDRT tersebut bisa jadi peluang bagi PD untuk membunuh empat anaknya.
"Untuk kronologis kejadian terjadi pada hari Sabtu sekitar pukul 05.00. informasi yang kami dapatkan setelah melakukan pemeriksaan dari saksi saksi menyatakan bahwa terjadi percekcokan antara dua orang ini, suami istri," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Kamis (8/12/2023).
Mengutip TribunJakarta.com, keluarga dari D juga sudah melaporkan tindak KDRT tersebut pada sore harinya ke Polsek Jagakarsa.
"Untuk laporan ini sendiri dilaporkan ke Polsek Jagakarsa pada sore hari. Jadi kami mengatakan dalam hal ini penanganan harus perintah Bapak Kapolres,"
"Untuk penganiayaan atau KDRT ditangani oleh Polsek, sementara untuk kasus yang terjadi adanya dugaan pembunuhan itu ditangani oleh Polres," ujar Bintoro.
Bintoro mengatakan, pihak kepolisian sejak awal sudah mengundang PD untuk mengklarifikasi laporan KDRT tersebut.
Namun PD tak memenuhi panggilan klarifikasi tersebut.
"Bhabinkamtibmas datang untuk mengundang dari pihak terduga pelaku inisial P untuk datang ke kantor (polisi),"
"Namun yang bersangkutan tidak ada di tempat dan menginformasikan ke bhabin bahwa masih ada kegiatan di luar," ucap Bintoro.
Baca juga: Kasus 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Kata Kementerian PPPA hingga Ahli Sebut Pembunuhan Berencana
Sebelumnya, Kapolres Metro jakarta Selatan, Kombes Ady Ary Syam Indradi juga mengatakan hal serupa.
“Dugaannya seperti itu (KDRT). Hal ini didasari dari laporan polisi yang diterima Polsek Jagakarsa, Sabtu (2/12/2023) sore. Polisi menerima laporan dengan terlapor saudara P,” ujar Ade Ary di Jagakarsa, Rabu (6/12/2023) malam.
Mengutip TribunJakarta.com, P dilaporkan oleh kakak iparnya.
“Laporannya dari kakak D. Terlapornya P dan dia diduga melakukan KDRT,” sebut dia.
Meski telah dilaporkan, pihak kepolisian belum meminta keterangan P lantaran P berdalih menjaga anaknya yang tak bisa ditinggal lantaran D sedang dirawat di rumah sakit.
“Istrinya dirawat sejak Sabtu. Makanya pas kami panggil untuk pemeriksaan, dia belum bersedia,” kata Ade Ary.
Hingga pada akhirnya pada Rabu, empat anak P ditemukan meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tak Cuma Ungkap Pelaku, Polisi Diminta Beberkan Motif Ayah Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim)