Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Pungli Rp150 Ribu di Kedai Es Krim di Medan Berakhir Damai, Korban Kemudian Mengundurkan Diri

Preman tersebut minta uang keamanan sebesar Rp 150 ribu dan jatah es krim setiap bulannya.

Editor: Erik S
zoom-in Kasus Pungli Rp150 Ribu di Kedai Es Krim di Medan Berakhir Damai, Korban Kemudian Mengundurkan Diri
TRIBUN MEDAN/HO
Momen antara preman yang minta uang Rp 150 ke kedai es krim dengan pihak toko bersepakat berdamai di Polsek Delitua. Polisi menyebut korban enggan membuat laporan. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -  KN (22), pegawai es krim (ice cream) Xinxui di Medan Sumatra Utara berdamai dengan Diansyah.

Diansyah adalah pelaku pungutan liar (pungli) Rp150 ribu di toko es krim tersebut. Video pemalakan tersebut menjadi viral di media sosial.

Sehari setelah berdamai, KN justru mengundurkan diri tempatnya bekerja.

Baca juga: Pos Diduga Tempat Pungli Sopir Truk di Perbatasan Sumsel dan Lampung Digerebek Polisi

Korban tidak mau buat laporan

Polisi menyatakan kasus berakhir damai.

Kanit Reskrim Polsek Delitua AKP Irwanta Sembiring mengatakan korban enggan membuat laporan.

Kedua belah pihak bersepakat berdamai dan tidak mempermasalahkan aksi premanisme ini lagi.

"Sudah berdamai di kantor Polisi, kemarin. Korban tidak mau membuat laporan padahal sudah kita arahkan," kata AKP Irwanta Sembiring, Sabtu (9/12/2023).

Berita Rekomendasi

Irwanta menjelaskan, preman bernama Diansyah diamankan Polisi sehari setelah kejadian atau tepatnya Jumat (8/12/2023).

Namun karena korban memilih berdamai, sehingga preman tersebut hanya dibina kemudian akan dipulangkan.

"Keduanya sudah bersepakat berdamai. Pelaku sudah diberikan peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi," tutupnya.

Baca juga: Viral Tarif Parkir Motor Rp10.000 di Jalan Asia Afrika, Pj Gubernur Jabar: Bandung Kota Pungli, Malu

Sebelumnya, viral di media sosial aksi preman Medan meresahkan kembali terjadi es krim Xin Xue di kawasan Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor.

Preman tersebut minta uang keamanan sebesar Rp 150 ribu dan jatah es krim setiap bulannya.

Karyawan mengundurkan diri

Setelah manajemen Xinxui ice cream Medan Johor dengan preman bernama Diansyah yang meminta uang sebesar Rp 150 ribu berdamai, KN mengundurkan diri.

KN mengundurkan diri secara tiba-tiba sehari setelah manajemen dan preman tersebut sepakat berdamai di Polsek Delitua.

KN baru bekerja sebulan lebih.

Muhammad Fajar (19) kepala toko Xinxui Jalan Karya Jaya mengatakan karyawan yang merekam aksi preman tersebut resmi mengundurkan diri pada Sabtu siang.

Baca juga: Kasus Guru Honorer Jujur Ungkap Pungli Kepsek SDN di Bogor, Sempat Dipecat Kini Bosnya yang Dicopot

Pihaknya pun tidak mengetahui apa alasannya karyawan tersebut keluar secara tiba-tiba.

"Semalam sudah berdamai. Yang memviralkan mengundurkan diri tanpa alasan. Mungkin ketakutan atau apa," ungkap Fajar, Sabtu (9/12/2023).

Fajar menjelaskan, preman bernama Diansyah datang meminta uang sebesar Rp 150 ribu pada Kamis (7/12/2023) sore.

Sempat terjadi keributan antara preman dengan karyawan perempuan berinisial KN.

Ia merekam preman tersebut karena diduga merasa tak terima ada preman meminta-minta uang.

Namun seusai keributan, preman tersebut tetap diberikan uang sebesar Rp 150 ribu lalu pergi.

Alasan preman tersebut meminta uang dengan alasan uang keamanan.

Katanya, manajer Xinxui ice cream kerap memberikan uang kepada preman tersebut.

"Dia gak maksa mintanya 150 Ribu. Kalau gak ada dia pergi. Untuk uang keamanan dan manager sering ngasih."

Terpisah, Polisi menyatakan antara preman yang melakukan pungutan liar di kedai ice cream Xinxui dengan pemilik atau pekerja berakhir damai.

Baca juga: Sosok Nopi Yeni, Kepala Sekolah di Bogor Pecat Guru Honorer usai Bongkar Dugaan Pungli, Kini Dicopot

Kanit Reskrim Polsek Delitua AKP Irwanta Sembiring mengatakan korban enggan membuat laporan.

Kedua belah pihak bersepakat berdamai dan tidak mempermasalahkan aksi premanisme ini lagi.

"Sudah berdamai di kantor Polisi, kemarin. Korban tidak mau membuat laporan padahal sudah kita arahkan,"kata AKP Irwanta Sembiring, Sabtu (9/12/2023).

Irwanta menjelaskan, preman bernama Diansyah diamankan Polisi sehari setelah kejadian atau tepatnya Jumat (8/12/2023).

Namun karena korban memilih berdamai, sehingga preman tersebut hanya dibina, kemudian akan dipulangkan.

"Keduanya sudah bersepakat berdamai. Pelaku sudah diberikan peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi," tutupnya.

Sebelumnya, viral di media sosial aksi preman Medan meresahkan kembali terjadi es krim Xin Xue di kawasan Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor.

Preman tersebut minta uang keamanan sebesar Rp 150 ribu dan jatah es krim setiap bulannya.

Penulis: Fredy Santoso

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kasus Preman yang Minta Jatah 150 Ribu ke Kedai Es Krim Berakhir Damai, Korban Enggan Buat Laporan

dan

Karyawan Toko Es Krim yang Rekam Preman Minta Uang Rp 150 Ribu Mengundurkan Diri, Diduga Ketakutan

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas