Toko Roti Aren, Oleh-Oleh Khas Solo dengan Citarasa Unik dan Otentik, Manjakan Lidah Wisatawan
Toko Roti Aren, terletak di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo Nomor 203 Solo, sajikan kuliner khas Solo.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Menjelang Natal dan Tahun Baru, sejumlah wisata dan toko oleh-oleh diserbu pengunjung.
Terutama bagi Kota Solo yang memiliki segudang kuliner dan buah tangan unik yang khas, legit dan menggugah selera.
Salah satu yang sayang untuk dilewatkan saat berwisata kuliner di Solo adalah Roti Aren.
Toko roti yang terletak di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo Nomor 203 Solo itu menyajikan aneka roti 'jadul' yang lembut namun dikemas dengan mode kekinian.
"Ada 24 varian di antaranya roti sisir, pisang coklat, susu, abon, messes" kata SPV Store Toko Roti Aren, Luna Sancaya, Sabtu (9/12).
Sedangkan untuk varian kekinian, Toko Roti Aren memiliki varian lotus biscoff , nutella.
Sesuai namanya, keistimewaan dari roti ini dibandingkan dengan produk sejenis yakni menggunakan gula aren.
"Jadi tentu manisnya beda dengan roti lain yang menggunakan gula biasa, teksturnya juga lebih lembut" ujar Luna.
Peminat Roti Aren tak hanya dari masyarakat Solo saja, namun juga dari wisatawan yang datang dari berbagai daerah.
Baca juga: 5 Tempat Sarapan Enak di Solo yang Jadi Incaran Pencinta Kuliner, Wajib Dicoba!
Sebab, Roti Aren dikemas dengan cantik dan memiliki rasa otentik sehingga cocok untuk dijadikan buah tangan.
Luna mengatakan, setiap hari, pihaknya mampu menjual kurang lebih 500 hingga 1.000 box roti.
"Saat libur bisa meningkat 50 persen, banyak yang dijadikan oleh-oleh atau bingkisan hantaran," tuturnya.
Tak hanya rasanya yang khas, Roti Aren juga dibanderol dengan harga yang terjangkau yakni mulai Rp5.000 hingga Rp 11.000 saja per bijinya.
"Toko Roti Aren ini jadi andalan dan klangenan (kesukaan) para pelancong yang sedang singgah di Solo," pungkasnya.
Seorang pengunjung asal Pekalongan, Dwi (34) menuturkan, Roti Aren sudah menjadi langganannya karena teksturnya lembut dan cocok untuk anak-anak maupun orang dewasa.
"Anak-anak saya suka semua, dulu pertama kesini karena direkomendasikan teman, manisnya juga tidak membuat batuk," kata Dwi.
Roti yang dijual juga mengingatkan Dwi pada kenangan masa kecilnya yang sering membeli kue-kue semasa masih sekolah di Solo.
"Dulu di Solo, sekarang pindah, nah ini rotinya jadi ingat kalau pas sekolah suka jajan bolu, roti pisang, ada semua disini, harganya juga murah," ujarnya.
Selain itu, Dwi juga tertarik dengan kemasan roti dan tampilan tokonya karena kekinian meski makanan yang disajikan bercitarasa jaman dulu.
"Buat oleh-oleh wangun, patut, (pantas) tidak usah cari bungkus lagi," pungkasnya.
(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.