Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petir Menyambar, Dua Warga Rote Ndao NTT Tewas di Persawahan

Dua warga Rote Ndao tewas tersambar petir saat bekerja di sawah. Simak kronologi lengkapnya.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Petir Menyambar, Dua Warga Rote Ndao NTT Tewas di Persawahan
ThinkStock via Kompas
Ilustrasi tewas tersambar petir. 

TRIBUNNEWS.COM, Rote Ndao - Dua warga Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas akibat tersambar petir saat bekerja di persawahan.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 21 Desember 2024, sekitar pukul 12.00 Wita.

Dua korban yang meninggal dunia adalah Candra Lasor Ndun (53) dan Sefanya Yohanis Lekeama (17).

Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, menjelaskan bahwa kejadian tersebut berlangsung secara tiba-tiba, sehingga upaya penyelamatan tidak dapat dilakukan.

Candra Lasor Ndun bersama dua rekannya, Rofi Bailao (42) dan Jacob Ndun (52), sedang menggarap lahan di persawahan Kapasiok, Desa Persiapan Loman.

Baca juga: Pemancing Tewas Tersambar Petir saat Berteduh, Wajahnya Bengkak & Lebam, Pakaiannya Robek-robek

Saat hujan deras disertai petir melanda, mereka berusaha mencari perlindungan di sebuah pondok darurat.

Namun, petir menyambar pondok tersebut, menyebabkan Candra dalam posisi tersungkur.

Berita Rekomendasi

Setelah diperiksa, ia dinyatakan sudah meninggal dunia.

Rofi dan Jacob kemudian melaporkan kejadian itu kepada keluarga dan pemerintah setempat.

Jenazah Candra langsung dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan.

Sementara itu, Sefanya Yohanis Lekeama berada di lokasi yang sama bersama dua temannya, Rehan Liu (17) dan Bles Menoh (17).

Mereka sedang mencangkul untuk membuat pematang sawah ketika hujan lebat disertai guntur terjadi.

Baca juga: Bermain saat Hujan, Bocah di Purworejo dan Gresik Tewas Tersambar Petir dan Tersengat Listrik

Ketika berusaha berteduh di dalam mobil pikap yang terparkir, Sefanya dan teman-temannya panik dan langsung tiarap ke pematang sawah.

Setelah hujan reda, Rehan dan Bles bangkit, tetapi Sefanya tidak sadarkan diri.

Ia segera dilarikan ke RSUD Baa, namun nyawanya tidak tertolong.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas