Desa Meat di Pesisir Danau Toba Akan Dijadikan Kawasan Eco Cultural Tourism
Sandiaga Uno belum lama ini mengunjungi Desa Meat dalam rangka peninjauan Meat Art & Culture Festival 3.0.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TOBA - Kaya akan nilai budaya dan sejarah selain ditopang keindahan alam luar biasa, Desa Meat Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara menjadi destinasi wisata yang cukup menarik.
Pesona alam yang indah, letak persawahan tepat di pinggir Danau Toba dan warga mewarisi keahlian membuat kerajinan kain ulos khas Batak.
Masyarakat Desa itu dikenal sebagai penghasil ulos karya tenun tradisi Batak Toba yang proses pengerjaanya secara manual memperlihatkan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Baca juga: Aquabike Jetski World Championship 2023 Sukses Digelar Di Danau Toba
Mata pencaharian penduduk Desa Meat adalah petani dan perajin ulos. Jalurnya memang tidak lebar, namun sepanjang perjalanan menuju Desa Meat, mata kita disajikan pemandangan hamparan sawah hijau, susunan dusun-dusun desa yang letaknya berjauhan beserta bukit yang jadi latar belakangnya.
Desa Meat yang sudah berusia hampir 300 tahun dengan jumlah penduduk sebanyak 811 jiwa yang menempati lahan pedesaan sekitar 300 hektar akan disulap menjadi desa Desa Eco Cultural Tourism.
Cirinya di desa itu akan mengutamakan aspek pemberdayaan sosial, ekonomi masyarakat lokal, konservasi alam, pelestarian budaya juga aspek pembelajaran dan pendidikan.
Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno belum lama ini mengunjungi Desa Meat dalam rangka peninjauan Meat Art & Culture Festival 3.0.
Desa Meat merupakan desa wisata binaan Inalum dan juga unggulan karena di Kabupaten Toba ada beberapa desa wisata yang sudah menjadi daya tarik pariwisata kawasan Danau Toba.
“Saya melihat di desa wisata Meat ini ekonomi kreatif tumbuh dan masyarakatnya bersemangat," kata Sandiaga di sela-sela kunjungan ke desa tersebut.
Berbagai langkah dilakukan Inalum, mulai mengadakan berbagai program pelatihan sehingga membuat warga Desa Meat bisa lebih mandiri secara ekonomi dan sudah terpapar pemahaman pentingnya memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Baca juga: Toba Caldera Resort Dapat Suntikan Dana dari Dua Investor, Nilainya di Atas Rp500 Miliar
Konsep ekonomi sirkular sudah dijalankan warga Desa Meat, salah satunya lewat pemanfaatan sampah organik (sampah dapur) menjadi eco enzyme.
Sampah organik dicampur ikan bernilai rendah Danau Toba diolah untuk dijadikan pakan ternak.
Selain itu, ada pula pemanfaatan limbah pertanian berupa padi bekas panen yang diolah menjadi briket arang dan kompos.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.