Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Guru SD di Sampang Laporkan Kepsek karena Diduga Lakukan Pelecehan, Kini Malah Diintimidasi

Seorang guru SD di Sampang, Madura mengaku diintimidasi usai melaporkan kasus Kepala Sekolah yang melakukan dugaan pelecehan ke kepolisian.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Viral Guru SD di Sampang Laporkan Kepsek karena Diduga Lakukan Pelecehan, Kini Malah Diintimidasi
Instagram
H, guru SD di Sampang, Madura saat melaporkan pelecehan yang dilakukan oleh Kepala Sekolahnya ke kepolisian pada Rabu (6/12/2023). Usai melaporkan pelecehan tersebut ke kepolisian, H mengaku diintimidasi seseorang. 

TRIBUNNEWS.COM – Seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Madulang, Sampang, Madura, Jawa Timur, berinisial H mengaku kerap dilecehkan oleh kepala sekolah di tempatnya mengajar.

Tak hanya sekali, kepala sekolah yang berinisial MF (57) itu diduga berkali-kali melecehkan H.

Kasus ini pun kini tengah viral di media sosial.

Berdasarkan keterangan unggahan di akun Instagram @infosampang Kamis (7/12/2023) lalu, tak hanya H saja, namun guru lain hingga orang tua murid juga mengaku dilecehkan oleh MF.

Pelecehan itu dilakukan MF baik secara verbal maupun non verbal.

Hal tersebut membuat para korban mengaku resah.

Baca juga: Viral Marbot Masjid Kepergok Berduaan dengan Perempuan di Kamar, Sembunyikan Kekasih di Bawah Kasur

“Awalnya saya anggap bercanda, tapi kok setiap hari seperti itu keterlaluan, kurang bermoral menurut saya.”

BERITA TERKAIT

“Kalau ke saya itu mau pegang-pegang,” ujar H di unggahan tersebut.

Dikutip dari TribunMadura.co, terduga korban terdiri dari dua guru dan dua warga.

H dan para korban lainnya yang tidak disebutkan inisialnya rupanya telah berupaya memberikan efek jera terhadap MF dengan mengadu ke Dinas Pendidikan Sampang.

Sehingga, terlapor dimutasi, bahkan Surat Keputusan (SK) pemindahan tempat tugas tersebut telah keluar atau diterima MF .

H mengatakan, respons pemerintah daerah saat itu langsung memberikan SK mutasi kepada MF.

Namun, hal tersebut tidak dihiraukan MF dengan alasan sakit.

"Pada saat itu saya sudah sepakat bersama rekan saya untuk melaporkan ke Dinas Pendidikan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi," terangnya.

"Saat sudah dinyatakan pindah dari sekolah, terlapor masih sempat menggoda rekan saya dengan mengajaknya ke hotel," tuturnya.

Hal tersebut membuat H dan korban lainnya kemudian melaporkan MF ke polisi pada Rabu (6/12/2023). 

H mengungkapkan MF merupakan Kepala Sekolah pindahan yang sudah setahun berdinas di SD tempatnya mengajar.

Berselang beberapa bulan MF mulai melecehkan H.

Pelecehan yang kerap kali dilakukan adalah verbal terutama pada bulan Agustus 2023 lalu.

Bahkan dirinya bersama satu rekan guru lainnya merasa resah.

H Mengaku Diintimidasi

Sejumlah guru SD di Kabupaten Sampang, Madura saat berada di Mapolres setempat untuk melaporkan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) atas dugaan perbuatan cabul, Rabu (6/12/2023). Kini H mengaku mendapat ancaman akan dimutasi.
Sejumlah guru SD di Kabupaten Sampang, Madura saat berada di Mapolres setempat untuk melaporkan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) atas dugaan perbuatan cabul, Rabu (6/12/2023). Kini H mengaku mendapat ancaman akan dimutasi. (TribunMadura/ Hanggara)

Usai melaporkan dugaan pelecehan tersebut ke kepolisian, H mengaku diintimidasi hingga dikabarkan akan dimutasi.

Dugaan intimidasi itu disampaikan oleh seseorang yang menghubunginya tengah malam melalui telepon.

Seseorang yang meneleponnya itu meminta agar H segera mencabut laporannya ke pihak kepolisian.

Namun, H bersama keluarganya enggan mencabut laporan ke polisi, dengan alasan menyangkut harga diri serta agar memberikan efek jera.

"Seseorang yang menelepon sempat membawa-bawa nama pejabat, agar saya mencabut laporan."

"Saya tidak bisa menyampaikan namanya, namun akan saya sampaikan nanti ke penyidik polres," kata H, Senin (11/12/2023), dikutip dari TribunMadura.co.

Tak hanya itu, H juga sempat diminta menandatangani surat pernyataan untuk dimutasi dari lembaga sekolah yang menjadi tempat mengajarnya saat ini.

Namun, H dengan tegas enggan menandatangani surat tersebut.

"Saya tidak menandatangani, di sini saya korban, tapi kenapa saya yang malah mau dimutasi," terangnya.

Ia berharap kepada pihak kepolisian agar segera memproses laporan dugaan pelecehan verbal maupun fisik yang dilayangkan pada Rabu (6/12/2023) lalu.

Sebab, banyak guru perempuan yang mengaku khawatir dengan adanya kejadian ini.

"Saya tidak mau perlakuan terlapor ini menjadi kekhawatiran para guru perempuan di sekolah, semoga laporan ini menjadi efek jera," pungkasnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.co dengan judul Pasca Laporkan Kepsek Terkait Kasus Pelecehan, Guru di Madura Mengaku Diintimidasi dan Akan Dimutasi dan Guru SD Tak Tahan Dilecehkan Kepsek, Sebut Suka Gesekkan Perut, Pelaku: Dia Ingin Menyingkirkan Saya

(Tribunnews.com/Linda) (TribunMadura.co/Ami Susanti/Hanggara Syahputra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas