Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Hirup Gas Helium, Ternyata Ini Penyebab Tewasnya Mahasiswi FKH Unair Surabaya

Di ponsel korban, ditemukan riwayat searching tata cara untuk bunuh diri menggunakan gas, termasuk ditemukan transaksi pembelian barang barang itu

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Bukan Hirup Gas Helium, Ternyata Ini Penyebab Tewasnya Mahasiswi FKH Unair Surabaya
Istimewa
Rekaman CCTV yang menunjukkan CA saat keluar dari apartemen tempatnya tinggal 

CATATAN : 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Polda Jatim akhirnya membeberkan penyebab kematian mahasiswi fakultas kedokteran hewan (FKH) Unair.

Korban meninggal dunia karena menghirup gas.

"Kandungan gas tersebut bukanlah helium seperti yang awal diduga, melainkan Difluoromethane atau senyawa yang digunakan pada freon," kata Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo, didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto seperti dilansir Tribunnews.com dari situs humas Polri.

Ia menjelaskan, barang bukti yang diperiksa labfor ada beberapa diantaranya tulisan tangan, barang barang yang menempel pada tubuh korban dan ponsel juga tulisan tangan yang ditemukan di TKP, yang sering disebut sebagai surat wasiat.

"Setelah dibandingkan dengan tulisan tangan pada buku bukunya yang dia punya, identik bahwa itu tulisan yang bersangkutan,” kata Kombes Pol Sodiq Pratomo, Selasa (12/12/2023).

Berita Rekomendasi

Kabid Labfor Polda Jatim mengatakan saat ini akan dikembangkan DNA Touch dari barang bukti yang ada mulai splastik, lakban termasuk selang.

Baca juga: Fakta Baru Tewasnya Mahasiswi Unair, Gas Helium Dibeli Online, Dugaan Bunuh Diri Masih Diselidiki

“Kita hanya menemukan satu profil DNA dan tidak menemukan DNA lain sehingga diasumsikan dia pasang semua sendiri,” ujar Kombes Pol Sodiq.

Ia menegaskan gas yang selama ini disebut sebagai helium setelah dilakukan pemeriksaan, isinya adalah gas difluoromethane atau yang sering disebut freon untuk pendingin.

Di ponsel korban, ditemukan riwayat searching tata cara untuk bunuh diri menggunakan gas, termasuk ditemukan transaksi pembelian barang barang tersebut.

Saat jasad korban pertama kali ditemukan, gas helium dan selang itu terhubung ke plastik yang membungkus kepala korban.

Dari rekaman CCTV di apartemen tempat tinggal korban, tampak CA keluar sendirian sehari sebelum ditemukan meninggal dunia.

Kemudian, korban meninggalkan apartemen sendirian menggunakan mobilnya pada Sabtu sore.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas