Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Bongkar Mafia Gas Elpiji di Tangerang, Pelaku Untung Rp743 Miliar selama 2 Tahun Beroperasi

Polisi telah mengamankan tersangka yang berinisial HR (40) dan SD (24), AG (50), DM (32), RZ (20), KR (38) dan RZ (29)

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Polisi Bongkar Mafia Gas Elpiji di Tangerang, Pelaku Untung Rp743 Miliar selama 2 Tahun Beroperasi
TribunBanten.com/Engkos Kosasih
Polda Banten menangkap delapan pelaku penyuntikan gas elpiji di wilayah Tangerang 

TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Dirkrimsus Polda Banten mengugkap kasus mafia penyuntikan gas elpiji yang beraksi di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

Diketahui komplotan itu sudah beroperasi selama dua tahun dengan keuntungan mencapai ratusan miliar Rupiah.

Keuntungan yang diperoleh pelaku dari penyalahgunaan elpiji subsidi sebesar Rp1,05 miliar tiap hari.

Jika dikalkulasikan omzet per hari, dikali selama 2 tahun, keuntungan yang didapat pelaku mencapai Rp743 miliar lebih selama beroperasi.

Polisi telah mengamankan tersangka yang berinisial HR (40) dan SD (24), AG (50), DM (32), RZ (20), KR (38) dan RZ (29).

Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim mengatakan, pelaku melakukan penyuntikan gas elpiji dari 3 kilogram ke 12 kilogram dan 50 kilogram.

Baca juga: Curi Tabung Gas Elpiji, Pria di Jember Tewas Dihajar Massa, Sempat Dirawat di RS Selama 10 Hari

"Sedangkan untuk mengisi tabung 50 kilogram, pelaku membutuhkan 16 tabung gas elpiji 3 kilogram," katanya saat saat konferensi pers di Polda Banten, Rabu (13/12/2023).

Berita Rekomendasi

Kata Abdul Karim, motif pelaku melakukan penyuntikan untuk meraup keuntungan.

"Yang subsidi kan murah harganya kemudian di masukan ke nonsubsidi, sehingga punya keuntungan lebih besar," ujar Abdul Karim.

Abdul Karim menjelaskan, tabung gas elpiji 3 kilogram yang disalahgunakan para pelaku berasal dari Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Depok dan Bogor.

"Tabung gas ini di dapat dari eceran, mereka mengumpulkan dari berbagai daerah seperti dapat dari pangkalan dan warung," katanya.

Abdul Karim mengungkap, dalam sehari para pelaku mampu menyuntik atau memindahkan tabung gas elpiji subsidi ke nonsubsidi sebanyak 25 ribu sampai 35 ribu tabung gas elpiji.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto (kanan) didampingi Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Agung Setya (kiri), mengungkapkan kasus pengoplosan gas elpiji di lokasi penggerebekan di kawasan pergudangan Kavling DPR, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (12/1/2018). Polisi berhasil mengamankan 25 truk berisi 4706 tabung gas dari berbagai jenis dan ukuran. 
Dari bisnis haram ini pelaku dalam satu bulan bisa meraup keuntungan sebesar Rp 600 juta. (Warta Kota/Nur Ichsan)
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto (kanan) didampingi Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Agung Setya (kiri), mengungkapkan kasus pengoplosan gas elpiji di lokasi penggerebekan di kawasan pergudangan Kavling DPR, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (12/1/2018). Polisi berhasil mengamankan 25 truk berisi 4706 tabung gas dari berbagai jenis dan ukuran. Dari bisnis haram ini pelaku dalam satu bulan bisa meraup keuntungan sebesar Rp 600 juta. (Warta Kota/Nur Ichsan) (Warta Kota/Nur Ichsan (SAN))

"Untuk penjaualan tabung ini masih di wilayah Banten. Kalau yang 12 kilogram dan 50 kilogram itu dijual ke industri dan rumah makan," jelasnya.

Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 2.638 tabung gas subsidi 3 kilogram, 587 tabung gas subsidi 12 kilogram, 74 tabung gas subsidi 50 kilogram.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas