Polisi Temukan Fakta Baru soal Kecelakaan Bus PO Handoyo: Bus Dikemudikan Sopir Gantian Kedua
Ia mengatakan bahwa bus tersebut dikemudikan oleh Rinto Katana (28) yang merupakan supir kedua dari bus Handoyo.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kecelakaan bus PO Handoyo di KM 72 Tol Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat (15/12/203) sore.
Diketahui, bus yang mengangkut 22 penumpang tersebut terguling dan menyebabkan 12 orang meninggal serta tujuh luka-luka.
Dari hasil olah TKP, ternyata tak ditemukan upaya pengereman yang signifikan.
Wadirlantas Polda Jawa Barat, AKBP Edwin Affandi mengonfirmasi hal tersebut.
"Minim jejak pengereman, terlihat tidak ada upaya rem yang signifikan. Kami akan memeriksa kondisi bus terlebih dahulu apakah supir tidak melakukan pengereman atau rem pada bus tidak berfungsi," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa bus tersebut dikemudikan oleh Rinto Katana (28) yang merupakan supir kedua dari bus Handoyo.
Baca juga: Daftar Nama Korban Tewas Kecelakaan Tunggal Bus Handoyo di Tol Cikampek, Jurusan Yogya-Bogor
"Jadi bus setiba di Kendal melakukan pergantian supir, nah dari Kendal itu Rinto yang mengemudikan bus hingga akhirnya alami kecelakaan di Tol Cipali saat hendak mengambil penumpang di Purwakarta," katanya.
Berdasarkan olah TKP lainnya, ia menyebutkan bahwa kendaraan saat melintas di lokasi kejadian diduga melebihi batas kecepatan maksimal.
"Jadi batas kecepatan itu seharusnya 40 Km/jam, namun bila dilihat dari kerusakan yang ada dan minimnya pengereman, diduga bus melintas melebihi batas maksimal," ujar Edwin.
Terkait perstiwa itu, ia mengatakan bahwa sudah memintai keterangan supir dan memeriksa empat orang saksi.
"Kami sementara mendapatkan data bahwa supir sudah memiliki SIM B2 umum, kemudian informasi dari penumpang yang kami dapatkan adalah pada saat sebelum memasuki tikungan, kecepatan bus masih dalam kondisi tinggi dan di TKP kami juga menemukan minim jejak rem," ucap Edwin.
Pengakuan Penumpang
Kecelakaan tersebut diduga kuat akibat dari sopir bus yang ugal-ugalan.
Hal ini disampaikan Rahma (16), korban selamat yang kini jalani perawatan di RS Abdul Razak Purwakarta.