Mensos Risma Resmikan Bantuan 20 Unit Rumah Tahan Gempa Bagi Penyintas Badai Seroja
Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (18/12/2023).
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (18/12/2023).
Kedatangan Risma untuk meresmikan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Jalan Betun, Perbatasan Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka.
Dalam kesempatan itu ada sebanyak 20 unit hunian kepada 20 KK untuk keluarga pra sejahtera dan korban terdampak badai siklon tropis Seroja.
"Saat bencana Seroja kami mapping daerah mana yang belum ditangani oleh PUPR dan BNPB, ternyata ada di Wini dan Malaka. Kami coba realisasikan dan tugas Kemensos adalah menangani daerah - daerah 3T, daerah berbatasan dengan negara lain, kami bangun rumah di Wini, kemudian bergerak ke Malaka," kata Risma dalam sambutannya.
Adapun hunian RST ini dibangun khusus dengan bata interlock yang memiliki ketahanan tinggi terhadap gempa.
Rumah yang dibangun berukuran 6x6 meter dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur.
Baca juga: Meliana Muti, Lansia yang Senang Penglihatannya Terang Lagi seusai Jalani Operasi Katarak
Selain itu di wilayah yang sama, Kemensos juga memberikan bantuan pemberdayaan berupa bantuan usaha seperti pertanian untuk 9 orang, ternak kambing 1 orang, ternak ayam potong 1 orang, tata boga 1 orang, salon 1 orang, mesin jahit 2 orang, cuci motor 1 orang, kios 1 orang, perahu dan mesin 2 orang, dan pertukangan 1 orang.
Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan 3.000 ekor ayam petelur, dan lumbung sosial senilai Rp369,9 juta untuk warga di Kabupaten Malaka, Provinsi NTT.
Risma mengatakan bantuan pemberdayaan ini dimaksudkan juga untuk menangani masalah tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang ternyata banyak terjadi di Malaka.
Sehingga lewat pemberdayaan ini diharapkan agar masyarakat Malaka tak lagi menjadi korban TPPO, dan punya mata pencaharian dengan memanfaatkan bantuan tersebut.
"Selanjutnya kami menangani masalah TPPO ternyata di Malaka banyak dari korbannya. Kenapa salah satu program kami pemberdayaan untuk menangani supaya tidak terjadi korban TPPO," kata Risma.
Tak lupa juga pembuatan sumur-sumur untuk menyuplai air bersih di kawasan tersebut.
"Dampak global warming luar biasa berat termasuk kemarau panjang, bukan tidak mungkin terjadi di tahun mendatang. Mungkin kita bisa sama-sama tangani air bersih," ungkap dia.