Prosesi Pemakaman Lukas Enembe Bakal Disiarkan Langsung di Kanal YouTube Pemprov Papua
Prosesi pemakaman Lukas Enembe bakal dilakukan hari ini, Kamis (28/12/2023). Pemprov Papua membuka saluran siaran langsung proses pemakaman Enembe.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Prosesi pemakaman Lukas Enembe bakal dilakukan hari ini, Kamis (28/12/2023).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian selama prosesi dan ikut mendoakan mendiang Lukas Enembe.
"Setelah itu dilakukan persemayaman dan pemakaman pada pukul 12:00WIT di rumah duka, Koya Tengah, Kota Jayapura dengan agenda penyerahan jenazah, upacara pemakaman dan ibadah pemakaman. Untuk itu silahkan seluruh lapisan masyarakat ikut berdoa bersama dengan menyesuaikan lokasi masing-masing," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Papua Jeri Yudianto.
Dilansir dari Kompas.TV, Jeri mengatakan prosesi pemakaman Lukas Enembe juga akan disiarkan langsung melalui akun Youtube badan pemerintah daerah tersebut.
Kominfo Papua pun meminta para pihak menaikkan bendera setengah tiang pada Jumat (29/12/2023) besok sebagai penghormatan terhadap Lukas Enembe.
Diberitakan sebelumnya, arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe yang akan dimakamkan di Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023) hari ini, berlangsung ricuh.
Dari video yang tersebar, sejumlah orang terlihat berlarian dan berteriak di sebuah jalan
Dari video yang lain, terlihat pula sebuah mobil yang hangus terbakar saat kericuhan itu terjadi.
Dalam kericuhan, Penjabat (Pj) Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun menjadi korban luka.
Dari foto yang beredar, Ridwan yang menggunakan baju kemeja berwarna putih itu terlihat berdarah di sekitar wajahnya saat sedang berada di dalam mobil.
Baca juga: Massa Iring-iringan Jenazah Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Lempar Batu, Ada Teriakan Papua Merdeka
Terkait itu, Polda Papua membenarkan adanya kejadian kericuhan tersebut karena adanya provokator saat arak-arakan jenazah dilakukan.
"Iya benar ada yang memprovokasi sehingga anarkis," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi, Kamis.
Meski begitu, Benny tak merinci lebih lanjut soal peristiwa kericuhan tersebut hingga saat ini.
Jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe akan disemayamkan di Kantor Gubernur Papua, Kamis (28/12/2023) hari ini.
Upacara persemayamannya di Kantor Gubernur nanti akan dipimpin langsung oleh Pejabat (Pj) Gubernur Papua, M Ridwan Rumasukun.
Namun sebelum itu, jenazah Lukas Enembe terlebih dulu akan disemayamkan di Sekolah Tinggi Teologi yang berada di Sentani, Jayapura.
Setelah dari Sekolah Tinggi Teologi dan Kantor Gubernur, jasadnya akan disemayamkan di kediamannya, di Koya.
"Yang pasti, permintaan dari keluarga di Sentani supaya bapak disemayamkan di Sekolah Tinggi Teologi Sentani. Dimakamkannya diputuskan di Koya, di kediaman beliau," kata Petrus.
Aksi Lempar Batu
Iringan massa dalam prosesi arak jenazah Lukas Enembe di Sentani juga diwarnai aksi lempar batu.
Massa dalam arak-arakan melempari sejumlah bangunan mulai dari jalan masuk Kampung Sereh, Distrik Sentani.
Diantaranya warung-warung makan, kantor perbankan, bangunan hotel, dan beberapa rumah-rumah warga.
Namun aksi tersebut juga dilerai oleh massa aksi lainnya.
Ribuan masyarakat yang mengantar jenazah Lukas Enembe menutupi jalan utama Sentani.
Aktivitas lalu lintas sontak mati total.
Jenazah tiba di STAKIN Sentani pukul 10.15 WIT.
Saat ini sedang dilakukan persiapan untuk memulai ibadah.
Jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe telah tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023).
Pantauan Tribun-Papua.com, jenazah Lukas Enembe tiba pada pukul 09.00 WIT.
Jenazah beserta rombongan keluarga tiba dengan Pesawat Boeing 737-8U3.
Setelah tiba, jenazah langsung diarahkan ke dalam ruang VIP Bandara Sentani untuk didoakan.
Tangisan keluarga, kerabat dan seluruh masyarakat Papua pun pecah dalam ruang VIP Bandara Sentani.
Teriakan Papua Merdeka
Selain aksi pelemparan, massa juga meneriakkan 'Papua Merdeka' dalam proses iringan jenazah tersebut.
"Merdeka, Papua merdeka," triak massa yag mengusung peti jenazah.
Massa menutup jalan utama Sentani.