Polisi Identifikasi Kerusakan Pasca Kericuhan di Sentani, Tertundanya Pemakaman Jenazah Lukas Enembe
Kapolresta telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan identifikasi terhadap kerusakan pasca kericuhan dalam iring-iringin jenazah Lukas Enembe.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kapolresta Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan identifikasi terhadap kerusakan pasca kericuhan dalam iring-iringin jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe.
"Kami sudah memerintahkan tim identifikasi untuk mendata kerusakan-kerusakan yang terjadi di sepanjang jalan hingga di depan STAKIN Sentani," ungkap Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus WA Maclarimboen kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com di Sentani, Kamis (28/12/2023).
Baca juga: Penyebab Kerusuhan Papua: Massa Pengiring Jenazah Lukas Enembe Terprovokasi, Kini Bakar Ruko
Selain itu pihaknya juga akan memproses pelaku pengrusakan.
Seperti diketahui Kamis (28/12/2023) kemarin terjadi kericuhan dalam prosesi arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Massa dalam arak-arakan itu melempari sejumlah bangunan mulai dari jalan masuk Kampung Sereh, Distrik Sentani.
Warung-warung makan, kantor perbankan, bangunan hotel hingga beberapa rumah warga terimbas aksi tersebut.
Beruntung aksi tersebut akhirnya reda setelah dilerai oleh massa aksi lainnya.
AKBP Fredrickus membenarkan adanya insiden saat proses pengantaran jenazah Lukas Enembe di Sentani.
Menurutnya aksi itu dilakukan oleh sekelompok massa.
Akibatnya, terjadi pengrusakan terhadap sejumlah bangunan dan kendaraan di sepanjang jalan menuju Gedung STAKIN Sentani.
Baca juga: Imbas Kericuhan Arak-arakan, Jenazah Lukas Enembe Terlambat Tiba di Lokasi Pemakaman
"Disitu ada beberapa kendaraan yang rusak, salah satunya mobil milik Karo Ops Polda Papua yang dibakar, sementara kerusakan yang lainnya, saat ini masih didata," jelasnya.
Aksi tersebut juga menimbulkan beberapa korban luka-luka.
"Seperti Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, driver dari Karo Ops, rekan dari anggota TNI dan satu masyarakat, namun tidak ada korban jiwa, dan kita berharap saja tidak ada," ujarnya.
Sementara soal tembakan peringatan, AKBP Fredrickus mengatakan hal itu untuk menghalau massa yang semakin brutal.