Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Baru Oknum TNI Aniaya Simpatisan PDIP, Satu Korban Yatim Piatu, Ganjar akan Temui Korban

Ketua TPD Boyolali, Ganjar-Mahfud, Susetya Kusuma Dwi Hartanta mengungkapkan cerita lain di balik kronologi pengeroyokan oknum TNI kepada relawan.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Fakta Baru Oknum TNI Aniaya Simpatisan PDIP, Satu Korban Yatim Piatu, Ganjar akan Temui Korban
TribunSolo.com/X: @YRadianto
Tangkapan layar video viral rombongan PDIP diduga dianiaya oknum anggota TNI di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kabupaten Boyolali, Sabtu (30/12/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan 7 simpatisan PDIP di Boyolali, Jawa Tengah mendapat pendampingan hukum dari Tim pemenangan Daerah (TPD) Boyolali, Ganjar-Mahfud.

Ketua TPD Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta meyatakan para korban sempat dilempari batu dan dihadang menggunakan bambu sebelum dianiaya.

Menurutnya para oknum TNI langung melakukan penganiayaan tanpa berkomunikasi terkait kesalahan korban.

"Yang kedua dilanjutkan lagi dengan langsung penyerangan , penyergapan, pemukulan," jelasnya Minggu (31/12/2023)

Baca juga: Kritik Kekerasan Oknum Anggota TNI Terhadap Relawan Ganjar, YLBHI: Cederai Pemilu 2024

Penganiayaan itu terjadi saat beberapa simpatisan ini mengikuti acara yang dihadiri Ganjar Pranowo di Boyolali, pada Sabtu (30/12/2023).

"Tidak ada imbauan, tidak ada komunikasi, tetapi fakta di lapangan, mereka (Oknum TNI) keluar dari kompi langsung menghadang dan melakukan penyerangan," kata Susetya yang juga Ketua DPC PDI P Boyolali.

Susetya Kusuma Dwi Hartanta mengaku iba dengan simpatisan Ganjar-Mahfud korban pengeroyokan dimana salah satunya, Slamet Andono (26) merupakan yatim piatu.

Berita Rekomendasi

Mereka dianggap mengganggu karena mengendarai motori dengan menggunakan knalpot brong.

Bahkan, Ia sempat bergetar saat menyampaikan jika salah satu korban ini tinggal seorang diri di rumahnya. Ayah ibunya sudah meninggal dunia. Sementara kakak kandung sudah menikah dan kerja di perantauan.

"Nanti jika ada cacat permanen, tentunya kita juga akan bertanggungjawab. Kasihan, apalagi ada yang anak yatim piatu," kata Susetya.

Baca juga: Dandim Pastikan Pengeroyokan Relawan Ganjar Tak ada Motif Politik, Sebut Netralitas TNI Harga Mati

Ia menyebut penganiayaan ini mengakibatkan 6 korban luka-luka. Empat korban sudah diperbolehkan pulang, sementara 2 korban masih dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan TPD Jawa Tengah, dan TPN Ganjar-Mahfud mengenai pendampingan hukum bagi korban ini.

"Beliau di TPN dan TPD Siap, bahkan sudah menelpon sudah menyiapkan langkah-langkah," kata Susetya.

Bahkan, anggota TPN juga sudah ada yang turun menjenguk korban di rumah sakit. Termasuk Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo juga akan menjenguk korban. "Pak Ganjar juga akan rawuh di rumah sakit," jelasnya.

Dua orang yang kini masih menjalani perawatan yakni Arif Diva Ramandani (20) dan Slamet Andono (26). Keduanya merupakan warga Desa Genting, Kecamatan Cepogo.

Kedua korban tersebut mengalami luka pada sekujur tubuhnya, terutama bagian kepala. Melihat kondisi itu, DPC PDI P Boyolali tak akan tinggal diam.

Pihaknya akan memfasilitasi keluarga untuk mencari keadilan. Selain itu pihaknya juga akan menjamin perawatan korban hingga sembuh.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul SIMPATISAN Ganjar Salah Satu Korban Pengeroyokan Anggota TNI Yatim Piatu

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas