Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Andrian Korban Tewas Tabrakan KA Turangga vs KA Baraya Sempat Tunjukkan Sikap Berbeda pada Istri

Andriansyah, pramugara KA Turangga yang tewas dalam tabrakan KA Turangga vs KA Baraya, Jumat (5/1/2024), sempat tunjukkan sikap berbeda pada istri.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Andrian Korban Tewas Tabrakan KA Turangga vs KA Baraya Sempat Tunjukkan Sikap Berbeda pada Istri
AFP/ADI MARSIELA
Tim SAR bekerja di lokasi kecelakaan kereta api di Cicalengka, provinsi Jawa Barat pada 5 Januari 2024. Tiga orang tewas dan sedikitnya 28 luka-luka ketika dua kereta bertabrakan di pulau Jawa, Indonesia pada 5 Januari, kata para pejabat. (Photo by ADI MARSIELA / AFP) 

TRIBUNNEWS.com - Empat petugas PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) tewas dalam tabrakan KA Turangga vs KA Bandung Raya (KA Baraya) di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024) pukul 06.30 WIB.

Mereka adalah masinis dan asisten masinis KA Baraya, Julian Dwi Setiyono dan Ponisan; pramugara KA Turangga, Andriansyah; serta pegawai PAM, Enjang Yudi.

Kerabat Andriansyah atau Andrian, Robi, mengungkapkan almarhum sempat bersikap beda pada sang istri.

Beberapa waktu sebelum menjadi korban tabrakan KA Turangga vs KA Baraya, Andrian bersikap lebih mesra kepada istrinya.

Bahkan, menurut Robi, Andrian tak segan-segan menunjukkan sisi romantisnya pada istri di hadapan sang ibu.

Baca juga: Cerita Petugas KA Turangga saat Terjadi Tabrakan, Listrik Mati hingga Ada Asap Mengepul

"Nggak ada (firasat). Cuma kata Mama, almarhum ke istrinya ada yang beda gitu."

"Romantis lah gitu. Biasanya dia nggak seperti itu," kata Robi di lokasi kejadian, Jumat, dikutip dari siaran langsung Facebook TribunJabar.id.

BERITA REKOMENDASI

Robi mengatakan, ia mendapat informasi Andrian menjadi korban KA Turangga vs KA Baraya dari mertuanya.

Lantas, Robi menyebyutkan pihak keluarga sempat mencoba menghubungi ponsel Andrian.

Namun, karena tak kunjung menjawab, Robi pun menuju RSUD setempat untuk memastikan kabar Andrian.

Tetapi, karena jenazah Andrian tidak ada, Robi memilih untuk langsung menuju lokasi kejadian.

"(Dapat informasi Andrian meninggal) tadi sekitar jam 10.00, lewat orang tua (mertua)," ungkap kakak ipar Andrian ini.


"Terakhir, tadi pas ditelepon aktif, tapi nggak diangkat."

"Saya sempat ke RSUD untuk memastikan, tapi belum ada jenazahnya. Jadi saya langsung ke lokasi," lanjutnya.

Lebih lanjut, Robi mengungkapkan istri Andrian baru saja melahirkan anak keduanya dua minggu lalu.

Bahkan, Robi sempat datang menjenguk buah hati Andrian tersebut.

Tetapi, saat bertemu Andrian, Robi mengaku tidak banyak bicara karena sang adik ipar sibuk lantaran hendak bertugas ke Jakarta.

"Istrinya baru melahirkan dua minggu yang lalu. (Kita) ketemu hari Minggu kemarin, jenguk ponakan."

"Tapi, kita nggak ngobrol banyak, karena dia mau tugas ke Jakarta," tuturnya.

Baca juga: 4 Orang Petugas Jadi Korban Tewas Kecelakaan KA Turangga vs KA Baraya, PT KAI Berduka

Bagi keluarganya, Andrian adalah sosok yang berbakti kepada orang tua dan menyayangi saudara.

Menurut Robi, Andrian tidak pernah membeda-bedakan, baik itu mertua atau orang tua dan saudara atau saudara ipar.

"Baik, ke orang tua, mertua, sangat perhatian. Bahkan ke kakak-kakaknya pun. Supel dia orangnya, enak."

"Sangat santun sekali. Dia nggak ngebedain mana orang tua, mana mertua, mana kakak, mana kakak ipar, atau adik-adiknya," beber Robi.

Robi menambahkan, sebenarnya Andrian sempat keluar dari PT KAI dan bekerja di sebuah bank.

Namun, Andrian memutuskan kembali bekerja di PT KAI karena merasa nyaman.

Robi menyebut Andrian baru dua bulan ini kembali bekerja di PT KAI.

"Dia tuh kerja di sini sempet keluar. Baru sekitar dua bulan, dia kerja lagi di sini."

"Sebelumnya, satu tahun sempet di PT KAI. Terus keluar, kerja di bank. Tapi, dia pingin kerja lagi di kereta," pungkas dia.

Sebagai informasi, jenazah Andrian dan Enjang Yudi hingga saat ini belum dapat terevakuasi.

Sementara jenazah Julian dan Ponisan telah dibawa ke RSUD setempat.

Dugaan Penyebab Tabrakan

Tim SAR bekerja di lokasi kecelakaan kereta api di Cicalengka, provinsi Jawa Barat pada 5 Januari 2024. Tiga orang tewas dan sedikitnya 28 luka-luka ketika dua kereta bertabrakan di pulau Jawa, Indonesia pada 5 Januari, kata para pejabat. (Photo by TIMUR MATAHARI / AFP)
Tim SAR bekerja di lokasi kecelakaan kereta api di Cicalengka, provinsi Jawa Barat pada 5 Januari 2024. Tiga orang tewas dan sedikitnya 28 luka-luka ketika dua kereta bertabrakan di pulau Jawa, Indonesia pada 5 Januari, kata para pejabat. (Photo by TIMUR MATAHARI / AFP) (AFP/TIMUR MATAHARI)

Dilansir KompasTV, penyebab tabrakan KA Turangga vs KA Baraya diduga karena ada yang menghalangi jalur komunikasi.

Hal itu membuat masinis dari KA Turangga dan KA Baraya tidak bisa melihat dan berkomunikasi.

Baca juga: Update: 37 Orang Luka-luka Akibat Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Ini Rinciannya

Meski demikian, VP Public Relations PT KAI, Joni Martinus, belum bisa memastikan penyebab tabrakan tersebut.

Ia mengatakan dugaan penyebab tabrakan KA Turangga vs KA Baraya masih diselidiki.

"Sejauh ini, kami belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab kecelakaan."

"Karena tentu harus kita dalami dan kita lakukan pemeriksaan dan investigasi lebih lanjut," beber Joni.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menurunkan empat investigator untuk menyelidiki penyebab tabrakan KA Turangga vs KA Baraya.

Keempat investigator itu adalah Gusnaedi Rachmanas, Aditya WS Yudhistira, Yogi Arisandi, dan tenaga ahli bernama Agus Marson.

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengatakan investigasi akan berlangsung selama empat hari, terhitung mulai Jumat hari ini.

"Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan," terang Soerjanto dalam keterangannya, Jumat.

Dikatakan Soerjanto, selama proses penyelidikan, KNKT akan memberikan pembaruan secara berkala kepada masyarakat.

Bahkan, Soerjanto memastikan KNKT akan bekerja keras untuk memastikan hasil penyelidikan dapat memberikan pencerahan yang memadai untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api di Indonesia.

"Kami akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan, serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait," jelas Soerjanto

Di sisi lain, Soerjanto mengaku belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab terjadinya kecelakaan.

Meski begitu, Soerjanto mengatakan turut menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan berharap agar para korban yang terluka segera pulih dengan cepat.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nitis Hawaroh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas