Mayat Pria Lansia di Aceh Barat Korban Serudukan Kerbau Dimasukkan ke Sarung Lalu Ditandu Warga
Sarung berisi jenazah Ibrahim dipasangkan ke bambu sepanjang lima meter dan digotong sejumlah warga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Sa'dul Bahri
TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH – Ibrahim (70), warga Gampong Pulo Teungoh, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat ditemukan meninggal di rumahnya Senin (8/1/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.
Ia tewas diduga diamuk atau diseruduk kerbau jantan milik warga yang masuk ke dalam rumah korban.
Ini diketahui saat seekor kerbau berada dalam rumah korban sedangkan korban sudah terkulai tidak berdaya lagi.
Warga yang mengetahui hal tersebut tidak ada yang berani mendekat lantaran takut kembali menjadi korban amukan kerbau tersebut.
Kondisi tersebut membuat warga setempat ikut berdatangan ke lokasi untuk mengeluarkan kerbau.
Baca juga: Cerita Pria India Curi Kerbau dan Sapi, Ditangkap Kembali setelah 58 Tahun Melarikan Diri
Warga berupaya menyelamatkan Ibrahim saat itu yang sudah tidak berdaya.
Para warga menyakiti kerbau agar keluar dalam rumah.
Namun kerbau itu justru mengamuk lagi dengan menyeruduk pintu rumah Ibrahim hingga hancur,dan kerbau tersebut lari keluar dan menjauh dari rumah tersebut.
Sementara saat kerbau tersebut keluar, warga langsung menghampiri korban yang saat itu sudah tidak dapat tertolong lagi dan sudah dalam posisi meninggal dunia.
“Korban mengalami luka di bagian kepala dan dadanya, diduga akibat terkena tanduk kerbau,” ungkap Nasir.
Pihaknya tidak mengetahui secara persis mengapa kerbau tersebut berada dalam rumah korban saat itu.
Sementara kerbau tersebut diakui memang milik warga setempat yang selama ini diketahui kerap mengamuk.
Ditandu ke Rumah Kerabat
Tidak adanya ambulans membuat warga harus menandu mayat Ibrahim.
Jenazah Ibrahim yang ditandu dimasukkan dalam kain sarung.
Kemudian sarung berisi jenazah korban itu dipasangkan ke bambu sepanjang lima meter dan digotong sejumlah warga.
Mayat Ibrahim dibawa ke rumah famili korban di dusun lain di desa tersebut.
Keuchik setempat, M Nasir mengatakan keputusan warga menggotong dengan tandu tersebut, agar jenazah cepat dibawa ke rumah familinya di Dusun Sangkadeun ke arah jalan lintas Desa Tambang yang berjarak 2 kilometer untuk disemayamkan.
“Korban ditemukan meninggal oleh warga sekitar pukul 09.00 WIB namun sampai pukul 11.10 WIB, tidak ada ambulans yang datang untuk mengantar jenazah.
Baca juga: Warga Sekitar Proyek Tol Yogyakarta-Bawen dapat Layanan Ambulans Keliling Jamedlink
Alasan pihak Puskesmas setempat, ambulans sedang digunakan untuk mengantar pasien lainnya ke Meulaboh,” kata Keuchik.
Kepala Dinas Kesehatan atau Kadiskes Aceh Barat, Syarifah Junaidah mengaku kaget karena baru mengetahui kejadian tersebut dari wartawan.
Setelah mendapatkan informasi itu, ia pun mendapatkan informasi dari pihak Puskesmas bahwa kedua mobil ambulans Puskesmas tersebut pada saat itu sedang digunakan untuk keperluan Puskesmas yang lebih darurat (urgent) sesaat sebelum diketahui kejadian itu.
“Ambulans bukannya tidak ada, tetapi keduanya sudah digunakan untuk keperluan pasien di Puskesmas yang statusnya lebih urgent,” jelasnya
Ambulans pertama digunakan untuk mengantar pasien minum racun ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh sedangkan ambulans satu lagi mengantarkan pasien sesak napas akibat penyakit jantung.
“Kedua ambulans digunakan untuk keadaan darurat, bukan berarti yang meninggal tidak penting. Tetapi hanya saja yang meninggal harus menunggu ambulans kembali setelah mengantarkan pasien yang darurat,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Tak Ada Ambulans, Jenazah Korban Amukan Kerbau di Aceh Barat Ditandu Pakai Sarung, Ini Kata Kadiskes
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.