BMKG Catat Ada Sesar yang Melintas di Pusat Kota Sumedang
Sesar aktif yang jadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang berhasil dipetakan oleh badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Minggu 31 Desember 2023 lalu, gempa bumi tektonik mengguncang Sumedang dengan magnitudo 4,8.
Lokasi episenter gempa terletak pada koordinat 6,85 lintang selatan dan 107,94 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak dua kilometer timur laut dari pusat Kota Sumedang dengan kedalaman pusat gempa (hiposenter) 5 kilometer.
Hingga kemarin, gempa susulan dengan magnitudo yang lebih kecil yang dipicu pergerakan sesar Sumedang masih terus terjadi. Kemarin, gempa mengguncang pukul 14.02 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,1.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, mengatakan episenter terletak pada koordinat 6.81 lintang selatan dan 107.95 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km timur laut Kabupaten Sumedang, pada kedalaman 7 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Sumedang," katanya melalui siaran tertulis.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cimalaka dan Sumedang Utara dengan Skala Intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang - Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Sejak 31 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024 pukul 14:11 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi 20 aktivitas kegempaan di wilayah Sumedang," katanya.
Buat Regulasi
Merespons gempa yang terus terjadi ini, Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman, mengatakan, akan kembali berkoordinasi dengan BMKG.
"Saya harus konfirmasi ke BMKG, saya harus lihat, nanti dianalisis," kata Herman di Sumedang.
Ia mengatakan, meski status tanggap darurat bencana telah dicabut, tidak menutup kemungkinan akan diterapkan lagi, melihat kondisi dan rekomendasi dari BMKG.
"Tidak menutup kemungkinan bisa kembali ke tanggap darurat, saya akan koordinasi ke BMKG sekarang juga," kata Herman.
Baca juga: Badan Geologi Ungkap Penyebab Gempa Sumedang, Sebut Sesar Cileunyi-Tanjungsari dan Cicalengka
Pascagempa 31 Desember 2023, Pemkab Sumedang menerapkan tanggap darurat pada 1-7 Januari 2024.
"Per hari ini, 8 Januari 2024, kita masuk fase rehabilitasi," kata Herman.