Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyelundupan 226 Anjing Terbongkar, Polda Jateng Tertibkan Warung Olahan Daging Anjing di Solo

Polda Jawa Tengah berencana melakukan penertiban penjual daging anjing di sejumlah warung di Solo. Kasus penyelundupan ratusan anjing terungkap.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Penyelundupan 226 Anjing Terbongkar, Polda Jateng Tertibkan Warung Olahan Daging Anjing di Solo
ist
Tangkapan layar truk membawa 226 anjing diberhentikan di gerbang Tol Otomatis (GTO) Kalikangkung Ngaliyan Semarang, Sabtu (6/1/2024). Diduga ratusan anjing itu akan dibawa ke rumah penjagalan. Petugas saat melakukan evakuasi terhadap ratusan anjing tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penyelundupan ratusan anjing yang dikirim dari Subang, Jawa Barat masih diselidiki.

Kasus ini terungkap setelah jajaran Polrestabes Semarang menghetikan sebuah truk berisi 226 anjing di tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/1/2024) malam.

Rencananya anjing-anjing tersebut akan dibawa ke Sragen untuk dipotong dan diedarkan di sejumlah warung makan di Solo.

Kasus ini mendapat atensi khusus dari Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Lutfi.

Ia ingin melakukan penertiban warung yang menjual olahan daging anjing.

Irjen Ahmad Lutfi mengaku telah menerjunkan sejumlah anggota untuk melakukan mapping warung makan yang menjual daging anjing di Solo.

"Iya kasus ini jadi atensi kita, spot penjual anjing di Solo nanti dilidik karena di sana banyak."

BERITA REKOMENDASI

"Untuk penertiban nanti nyusul kami mapping dulu," paparnya, Selasa (9/1/2024), dikutip dari TribunJateng.com.

Untuk melakukan penertiban ini, kepolisian akan menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Kesehatan.

Diharapkan dengan terungkapnya penyelundupan ratusan anjing dapat menghentikan peredaran daging anjing untuk dikonsumsi.

"Sudah ada lima tersangka, dari keterangan tersangka mereka udah kirim beberapa kali," pungkasnya.

Diketahui, dari 226 anjing yang ditemukan, 12 di antaranya tewas dan satu melahirkan.

Baca juga: Viral Pria di Solo Bunuh Anjing Pakai Sabit, Tak Terima Pinggang Sang Istri Digigit


Anjing yang masih hidup mengalami luka-luka karena mulut dan kakinya diikat.

Sebanyak 12 anjing yang tewas dibawa ke Universitas Airlangga (Unair) Surabaya untuk proses autopsi agar terungkap penyebab kematiannya.

5 Tersangka Terancam 5 Tahun Penjara

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menyatakan ada lima tersangka yang sudah ditetapkan dalam kasus ini yakni MK (52), AR (49), WG (62), dan EY (29).

Peran kelima tersangka berbeda-beda, ada yang sebagai pemesan, sopir hingga kuli bongkar dan muat anjing.

"Tersangka utama DH yang berperan memesan (anjing) dari Subang ke Sragen," paparnya, Senin (8/1/2024), dikutip dari TribunJateng.com.

DH sudah berulang kali memesan ratusan anjing menggunakan truk.

"DH pesan udah beberapa kali. Bulan Desember 2023 saja sudah dua kali, tiap pesan ada ratusan. Yang viral kemarin itu yang bagian dari mereka juga," jelasnya.

Kombes Irwan Anwar mengaku masih mendalami keaslian surat-surat yang dibawa sopir truk.

Surat tersebut berupa surat jalan dari Polsek Subang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Peternakan Subang.

Baca juga: Kampungnya Viral Jadi Tempat Penjagalan Anjing, Warga Gemolong Sragen Beberkan Faktanya 

"Surat-surat itu tidak teregister semua, jadi kemungkinan palsu. Untuk memastikan itu nanti ada langkah dari penyidik yang akan pergi ke Subang," lanjutnya.

Wakapolrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono, menyatakan kelima tersangka dapat dijerat Pasal 89 Undang-undang nomor 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun.

"Iya, ada ancaman pasal itu karena mereka (tersangka) juga melakukan penyiksaan seperti mengikat mulut, kaki, dan tubuh dimasukkan ke karung serta digantung. Adapula jamur ditemukan di tubuh anjing," bebernya.

Dijual Rp250 Ribu Per Ekor

Truk tersebut ditutupi kelambu hitam dan mulut anjing diikat agar penjualan daging anjing tidak diketahui.

Setelah diberhentikan, truk dan ratusan anjing dibawa ke Mapolrestabes Semarang.

Baca juga: Buntut Video Viral Puluhan Anjing Diduga Dibawa ke Tempat Penjagalan, Polisi: Tidak Ditemukan

Saat bak truk dibuka, terlihat anjing-anjing terbungkus karung dengan kondisi kaki diikat dan kepala berada di luar karung.

Terdapat tiang yang digunakan untuk menggantung anjing dan sebagian anjing diletakkan di lantai truk.

Aparat Polsek Ngaliyan mengamankan truk yang mengangkut ratusan ekor anjing di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang pada Sabtu (6/1/2024) malam pukul 22.30 WIB
Aparat Polsek Ngaliyan mengamankan truk yang mengangkut ratusan ekor anjing di Gerbang Tol Kalikangkung Semarang pada Sabtu (6/1/2024) malam pukul 22.30 WIB (istimewa)

Dalam proses penangkapan, Polrestabes Semarang dibantu komunitas Animals Hope Shelter Indonesia.

Ketua Animals Hope Shelter Indonesia, Christian Joshua Pale, menyatakan ratusan anjing akan dijadikan olahan makanan di sejumlah warung di Semarang dan Solo.

Ratusan anjing diambil dari pengepul di Sumedang dan akan didistribusikan dengan cara melempar anjing ke atas mobil pikap.

"Dari Sumedang, mereka berangkat ke Jawa Tengah. Kenapa mereka ikat kaki dan mulutnya lalu dimasukkan karung? Supaya memudahkan mereka membanting, membuang dari truk yang tinggi ke atas pikap," paparnya, Minggu (7/1/2023), dikutip dari siaran langsung Kompas TV.

Christian Joshua Pale menjelaskan harga setiap ekor anjing berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp250 ribu tergantung ukurannya.

Baca juga: Viral Truk Bawa 226 Anjing Dalam Kondisi Terikat Diberhentikan di Tol Semarang, Ini Kata Polisi

Anjing kemudian dipotong dan dijual per kilo ke pedagang warung.

"Mereka jual ke pedagang-pedagang yang menjual menu daging anjing ini seharga Rp 38.000 per kilogram, sekarang naik lagi jadi Rp 40.000 per kilogram," bebernya.

Aktivis pecinta hewan dari Yayasan Sahabat Setia Satwa, Maria Christina, menyatakan dari 226 anjing ada 12 anjing yang tewas dan beberapa ekor kondisinya kritis.

Penyebab anjing tewas karena mulutnya tertutup dan lehernya tercekik.

Sementara, anjing yang kondinya kritis telah dibawa ke dokter hewan di Kota Semarang untuk mendapat perawatan.

"Kami ingin agar tidak ada lagi kasus kekerasan pada anabul anjing terlebih untuk konsumsi," tegasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul 

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Budi Susanto/Iwan Arifianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas