Bukan Pengemis Kaya, Begini Kondisi Rumah Baliah yang Viral 'A Kasihan A' di Bogor
Baliah menjadi sorotan karena saat mengemis dia membawa baskom sambil mengucapkan 'a kasian a dan teh kasian teh'
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Baliah, seorang pengemis di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi viral karena ucapannya yang khas dan terngiang-ngiang di telinga.
Baliah menjadi sorotan karena saat mengemis dia membawa baskom sambil mengucapkan 'a kasian a dan teh kasian teh' dengan intonasi nada yang khas.
Baliah biasa mengemis di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Baliah, Seorang Pengemis di Gunung Salak Bogor Menjadi Viral, Suaminya Seorang Tuna Rungu
Perempuan tersebut merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
TribunnewsBogor.com berkesempatan bersilaturahmi ke rumah Baliah.
Rumah Baliah rupanya berada di dalam gang sempit dan jauh dari kata mewah yang berada di belakang kantor Desa Ciasihan.
Jika diukur, mungkin rumahnya memiliki luas tidak sampai 100 meter.
Cat depan rumahnya pun sudah nampak lusuh dan warnanya tak beraturan.
Tembok rumahnya berwarna ungu, namun tidak semua rata dengan warna senada.
Terlihat cat berwarna ungu itu tidak menutup semua dinding depan rumahnya sehingga masih terlihat cat warna hijau yang merupakan warna rumahnya sebelumnya.
Sementara itu pada bagian dalam rumahnya berwarna hijau dengan berlantaikan keramik berwarna putih.
Baca juga: Sosok Pengemis Elit di Ponorogo, Sepekan Menginap di Hotel, Minta-minta hanya Bermodal Kardus
Konstruksi bangunnya menggunakan material bata kuning, hal itu terlihat dari dinding samping rumahnya yang tidak ditutup oleh plester.
Ya, Baliah memang merupakan keluarga dengan kategori kurang mampu.
Ia menjadi tulang punggung bagi keluarga kecilnya agar terus bisa hidup.
Suaminya yang diketahui bernama Ropik memiliki kekurangan yakni tidak bisa berbicara alias tunarungu yang bekerja serabutan.
Sementara itu, ia juga harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak laki-laki semata wayanngnya yang duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar.
Baca juga: Satpol PP Temukan Pengemis Elit di Ponorogo, Nginap di Hotel
Baliah pun tidak seperti manusia normal pada umumnya yang mudah dalam berkomunikasi. Ia memiliki sedikit gangguan kesehatan mental sehingga setiap ucapannya harus dipahami dengan seksama. Hal itu diakui pula oleh orang-orang di sekitarnya.
Sering berbagi
Di tengah keterbatasan hidup, Baliah dikenal merupakan sosok yang baik.
Walaupun Baliah dan keluarga sendiri merupakan keluarga yang serba kekurangan, namun ia tidak lupa berbagi.
Bagaimana tidak, Baliah sendiri gangguan mental sehingga sulit untuk berkomunikasi layakbta manusia normal.
Sementara itu, sang suami yang diketahui bernama Ropik memiliki kekurangan yakni tidak bisa berbicara alias tunarungu.
Baca juga: Pengemis Asal Jombang Sepekan Beraksi di Ponorogo Bisa Nginap di Hotel, Satpol PP: Bukan yang Melati
Ketua RT setempat, Agus menyebut Baliah mendapat makanan lebih kerap dibagikan kepada tetangganya.
"Kalo pulang-pulang kadang ada yang ngasih kerupuk dibawa dibagi-bagi kesini," ungkapnya.
Kebaikan Baliah juga diakui oleh para tetannganya. Meski Baliah mengemis untuk memenuhi kebutuhannya akan tetapi ia tidak lupa untuk berbagi dengan tetangganya.
"Suka ngasih ke anak-anak gitu Rp 2 ribu, kalau belanja ke pasar beli buah banyak bagi-bagi ke tetangga, baik orangnya mah," ungkap salah satu tetangga Baliah saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com.
Penulis: yudistirawanne
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Mengintip Rumah Pengemis A Kasian A di Bogor, Meski Kekurangan Tapi Baliah Dihormati Karena Berbagi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.