Kepala Desa Ungkap Pengemis 'A Kasihan A' yang Viral di Bogor Punya Keluarga Kaya: Susah Dibilangin
Kepala desa mengakui bahwa Baliah merupakan warganya dan kerap meminta-minta di Gunung Salak
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Kondisi keluarga Baliah, pengemis yang viral 'A kasihan A' di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, diungkap Kepala Desa Ciasihan, Lilih.
Baliah merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor yang bertempat tinggal di belakang kantor Desa Ciasihan.
Lilih mengakui bahwa Baliah merupakan warganya dan kerap meminta-minta di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Baca juga: Bukan Pengemis Kaya, Begini Kondisi Rumah Baliah yang Viral A Kasihan A di Bogor
Ia mengklaim pihaknya sudah sering mengarahkan Baliah agar beralih mencari profesi lain.
Akan tetapi, dengan keterbelakangan mental yang dialami oleh Baliah membuat arahan yang diberikan selalu dihiraukan.
"Iya warga saya, cuma dia agak kurang, jadi susah dikasih tahunya, ngemis lagi ngemis lagi," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Sabtu (13/1/2023).
Kades wanita itu pun mengakui bahwa Baliah masuk dalam kategori tidak mampu.
Di samping itu, Lilih juga mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan.
Ia menyebut bahwa Baliah masih memiliki kerabat yang terbilang mampu dari segi ekonomi.
"Di lain pihak saudaranya juga pada kaya, cuma susah dibilanginnya mau gitu aja. Suaminya kalau kerja bisa, cuma engga bisa bicara aja," ungkapnya.
Meski begitu, kata dia, pemerintah sudah menuntaskan kewajibannya untuk memperhatikan masyarakat tidak mampu melalui program-program bantuan.
Di sisi lain, Lilih juga mengakui bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum mampu untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Baca juga: Baliah, Seorang Pengemis di Gunung Salak Bogor Menjadi Viral, Suaminya Seorang Tuna Rungu
"Untuk sementara ini dari pemerintahan dapat juga bantuan baik beras ataupun KKS. Tapi kami pun engga bisa mencukupi," pungkasnya.
Dikenal suka berbagi
Meski tinggal di bawah garis kemiskinan, Baliah tidak pernah merepotkan tetangga-tetangganya jika tidak memiliki uang untuk makan.