Usai Heboh Surat Kaleng dan Dugaan Sunat Anggaran, Kapolda Sulut hingga Propam Datangi Polres Bitung
Ramai-ramai Kapolda, Itwasda dan Propam Polda Sulut sambangi Polres Bitung usai heboh surat kaleng dan Kapolres Bitung diduga sunat anggaran DIPA
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BITUNG - Soal surat kaleng dan dugaan Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa memotong anggaran DIPA (Daftar isian pelaksanaan anggaran) anggotanya menyita perhatian Kapolda Sulut, Irjen Yudhiawan.
Sedari awal, jenderal bintang dua itu sudah tegas akan menelusuri kebenaran dari isi surat kaleng soal AKBP Tommy Bambang Souissa.
Kapolda Sulut, Irjen Yudhiawan memerintahkan Wakapolda memimpin tim Itwasda dan Propam menindaklanjuti isu pemotongan anggaran tersebut.
Bahkan Kapolda Sulut, Irjen Yudhiawan turun langsung menyambangi Polres Bitung.
Kapolda Sulut Pimpin Apel di Polres Bitung
Pasca viral surat kaleng berisi keluhan terhadap kepemimpinan AKBP Tommy Bambang Souissa, Selasa (16/1/2024) Kapolda Sulut Irjen Yudhiawan Wibisono ke Polres Bitung.
Kapolda Sulut memimpin apel pagi seluruh jajaran Polres Bitung serta Polsek.
Dalam arahannya Irjen Yudhiawan Wibisono sampaikan maksud dan tujuannya di antaranya bersilaturahmi.
Kemudian dia menyampaikan terkait tugas pokok polri yaitu Polri Presisi.
Yudhiawan sempat menyentil terkait hak untuk anggota, kata kapolda harus diberikan penuh.
Bahkan ada arahan yang menarik yang keluar dari mulut Kapolda Sulut, yaitu Jang ba hugel (jangan selingkuh).
Setelah apel, Kapolda Sulut bersama jajaran pejabat utama Polres Bitung dan Kapolres Bitung AKBP Tommy B Souissa masuk ke sebuah ruangan di lantai 2 Mapolres Bitung.
Pesan Kapolda Sulut di Polres Bitung: Jaga Kekompakan
Irjen Yudhiawan Wibisono, Kapolda Sulut menyampaikan maksud dan tujuannya datang ke Polres Bitung, Selasa (16/1/2024).
Kedatangannya bertepatan dengan kabar tak sedap, yang menerpa AKBP Tommy B Souissa Kapolres Bitung.
di mana dalam surat kaleng atau aduan yang viral, diduga lakukan pemotongan Dipa (Daftar isian pelaksanaan anggaran) dan tutur katanya yang diduga tidak punya etika.
Harapan Senator Stefanus Liow untuk Kapolda Sulut yang Baru Irjen Yudhiawan Wibisono
Menurut Kapolda Sulut, kedatangannya sebagai pejabat yang baru di Polda Sulut tak hanya ke Polres Bitung.
"Sebagai seorang Kapolda yang baru di Sulawesi Utara, saya akan keliling Polres untuk mengetahui tentang keadaan dan kondisi dari situasi keamanan," kata Kapolda Sulut saat diwawancarai Tribunmanado.co.id, usai keluar dari Mapolres Bitung, Selasa (16/1/2024).
Menurut Yudhi begitu nama polisi Bintang 2 ini tertera dipakaian dinasnya, kondisi dan situasi keamanan yang ia maksud terkait dengan makin dekatnya pelaksanaan Pemilu 2024.
Dan berjanji akan mendatangi 15 Polres dan Polresta yang ada dibawah Polda Sulut.
Polres Bitung menjadi Polres pertama yang didatangi, menurut Kapolda karena dekat dari Manado.
Pada kesempatan itu, kembali Kapolda sampaikan apa yang telah ia bilang saat pimpin apel pagi.
Bahwa seluruh personil Polres Bitung, jaga kekompakan dan kebaikan.
Lalu, menjaga kamtibmas dan tak lupa juga ia sampaikan faktor keluarga.
Membina hubungan baik dengan sesama anggota, hingga mengedepankan tugas pokok dan fungsi Polri seperti yang dialamatkan dalam undang-undang nomor 2 tahun 2022 pasal 12 tentanf tupoksi.
Baca juga: Diserang Surat Kaleng, Diduga Sunat Anggaran DIPA, Kapolres Bitung Beri Penjelasan
Usai ke Polres Bitung, Kapolda Sulut lalu ke Mako Polairud Polda Sulut di Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga dan ke Markas Yobmarhanlan Marinir Bitung.
di markas Marinir, Kapolda perkenalkan diri sebagai Kapolda Sulut yang baru, ke hadapan Letkol Aditya Indarto Danyonmarhanlan VIII Bitung dan jajaran.
di sana Kapolda juga bilang, TNI Polri adalah satu keluarga harus kompak untuk Indonesia utuh.
Polri tidak dapat berdiri sendiri harus bersama TNI dan elemen masyatakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Bitung.
Serta melakukan pendekatan dengan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat.(crz)
Tim Polda Sulut Selidiki Kasus Dugaan Pemotongan Anggaran Anggota di Polres Bitung
Polda Sulawesi Utara tengah menyelidiki kasus dugaan pemotongan anggaran oleh Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Iis Kristian mengatakan Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan telah memerintahkan Tim Gabungan terdiri dari Itwasda dan Bidpropam Polda Sulut untuk melakukan pendalaman.
"Saat ini tim gabungan tersebut sedang melakukan penyelidikan, pengumpulan bahan keterangan, dan klarifikasi terhadap personel Polres Bitung,” singkat Kombes Pol Iis Kristian, Selasa (16/1/2024) sore, di Mapolda Sulut.
Kombes Pol lis Kristian mengatakan, surat tersebut tertanggal 10 Desember 2023, ditujukan kepada Kapolri, dan tidak diketahui identitas pembuatnya.
"Belum diketahui sampai sekarang yang membuat surat tersebut," jelasnya
Kapolres Bitung Bantah Surat Aduan yang Beredar di Medsos, Sebut Anggotanya Tetap Solid
Kapolres Kota Bitung AKBP Tommy Bambang Souisa memberi tanggapan pasca adanya surat aduan atau surat kaleng yang viral di berbagai grup whatsapp.
Di mana dirinya dituding melakukan pemotongan anggaran DIPA sebesar 70 persen sampai 90 persen.
Tommy menegaskan bahwa surat tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan dan hal tersebut adalah hoax.
"Personel di Polres Bitung yang saya pimpin sekarang tetap solid dan kompak," ujarnya via telephone Senin (15/1/2024)
Dia pun meyakinkan anggotanya sampai saat ini memberikan dukungan kepadanya atas kinerja yang ditunjukan selama ini.
"Personel Polres Bitung, termasuk PJU mendukung kepemimpinan saya, kami menepis informasi yang tidak benar itu. Sekali lagi kami tetap solid," jelasnya.
Baca juga: Profil Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa yang Dapat Surat Kaleng Diduga Sunat Anggaran DIPA
Sebelumnya, Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souisa menjadi sorotan.
Pasalnya, Tommy diserang isu miring oleh anggotanya sendiri.
Tommy diduga sejak diangkat menjadi Kapolres Bitung hingga saat ini, sering melakukan pemotongan anggaran DIPA sebesar 70 persen sampai 90 persen.
Hal tersebut terungkap lewat surat kaleng yang viral di berbagai grup whatsapp.
Dalam surat tersebut ikut menyinggung, soal masalah konflik di Bitung yang belum lama ini terjadi.
Tak hanya itu, bantuan dana DIPA Pemkot untuk pengamanan operasi mantap brata diduga ikut diambil oleh Kapolres Bitung.
"Apakah ini gambaran seorang pemimpin? Anggota sudah capek laksanakan tugas, malah haknya dikebiri," tulis surat kaleng (tribun network/thf/TribunManado.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.