Kasus Penembakan Tewaskan Remaja, Ibu Korban Sempat Bopong Jenazah karena Tak Terima Diautopsi
Jasad korban yang sebelumnya di RS Pirngadi, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Remaja berinisial RF (17) yang sempat kritis setelah tertembak senjata api diduga milik aparat kepolisian meninggal dunia di Rumah Sakit Pirngadi, Medan, Rabu (17/1/2024) malam.
Jasad korban yang sebelumnya di Rumah Sakit Pirngadi, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.
Namun setibanya di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, keluarga korban menolak jenazah untuk diautopsi.
Keluarga tidak terima jika jasad korban dibelah.
Baca juga: Orang Tua Saling Lapor, Dua Remaja yang Duel Pakai Celurit Kini Ditangkap Polisi, Ini Pengakuannya
Lalu pihak keluarga meminta jenazah korban dibawa pulang agar bisa segera dimakamkan.
Namun polisi tidak mengizinkan jenazah korban dibawa pulang sebelum dilakukan autopsi untuk keperluan penyidikan.
Pantauan tribun-medan di Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (17/1/2024) malam, pihak keluarga sempat bersitegang dengan pihak kepolisian.
Keluarga memaksa agar jenazah korban dibawa pulang.
Namun polisi tetap mencegah termasuk mobil ambulans untuk membawa jenazah tidak diperbolehkan masuk.
Ibu korban tampak histeris karena jenazah anaknya tidak diperbolehkan dibawa pulang.
Beberapa kali, ibu dan kakak korban keluar masuk kamar jenazah.
Karena tetap tidak diizinkan, ibu korban keluar dari kamar jenazah dengan membawa jasad anaknya yang telah terbungkus kain.
Akibatnya seluruh personel kepolisian langsung panik dan coba menenangkan sang ibu.
Baca juga: Didatangi 3 Pria Bawa Senjata saat Jaga Warung, Riko Tertembak di Bagian Kepala
Jasad sang anak pun dipeluknya sambil berjalan.