Viral Pegawai Puskesmas Ngamuk ke Pasien yang Tak Bawa Kartu BPJS, Ini Duduk Permasalahannya
Seorang pegawai puskesmas di Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara mengamuk ke pasien yang tidak membawa kartu BPJS.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang memperlihatkan pegawai puskesmas mengamuk kepada pasien viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @terangmedia, Minggu (21/1/2024) lalu memperlihatkan pegawai puskesmas yang mengenakan baju batik itu bahkan sempat melontarkan kata-kata kasar kepada pasien.
“Kepala kau lah, enak aja kau bilang kepala kau kepala kau, siapa kalik rupanya bapak?,”
“Kau pasien harusnya menuruti peraturan di sini, enak aja kau bilang kek gitu,” ujar pegawai puskesmas tersebut.
Peristiwa dalam video itu terjadi di Puskesmas Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara, Kamis (18/1/2024).
Pasien yang dimaki-maki petugas puskesmas itu diketahui bernama Abdullah Sani Hasibuan yang merupakan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tebingtinggi.
Dikatakan Sani, ia dan istrinya datang ke Puskesmas Tanjung Marulak sekitar pukul 08.30 WIB untuk berobat karena mengalami mual dan muntah.
Ia mengaku membawa kartu berobat yang dikeluarkan oleh puskesmas tersebut dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Diakui Sani, ia tidak membawa kartu BPJS Kesehatan ke puskesmas tersebut.
Meski begitu, dirinya tetap yakin bisa berobat karena sebelumnya ia pernah mengurus kacamata di Puskesmas Tanjung Marulak itu.
"Jadi saya langsung duduk di poli. Isteri saya yang ke loket pendaftaran untuk berobat di Puskesmas itu. Tiba-tiba isteri saya bilang, gak bisa berobat kalau gak pakai Kartu BPJS. Terus saya bilang, KTP kan ada. Pakai itu (KTP) kan juga bisa berobat," ujarnya, Minggu (21/1/2024), dikutip dari Tribun-Medan.com.
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan: Kualitas Pelayanan Faskes Penting untuk Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat
Ia kemudian mendatangi loket pendaftaran dan menanyakan alasannya tak bisa berobat.
Sani menyebut saat itu petugas puskesmas mulai menggunakan nada tinggi.
Lantaran terpancing emosi, Sani mengakui sempat melontarkan kata-kata kasar ke pegawai puskesmas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.