Sempat Tak Erupsi 5 Hari, Jumat Pagi Gunung Marapi Keluarkan Kepulan Asap
Sempat tak mengalami erupsi selama 5 hari sejak Kamis (25/1/2024), Gunung Marapi di Sumatra Barat Jumat pagi kembali mengeluarkan kepulan asap.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AGAM - Sempat tak mengalami erupsi selama 5 hari sejak Kamis (25/1/2024), Gunung Marapi di Sumatra Barat Jumat (2/2/2024) pagi kembali mengeluarkan kepulan asap.
Berdasarkan pantauan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, kepulan asap Gunung Marapi terjadi, Jumat (2/2/2024) sekitar pukul 06.24 WIB.
Petugas Pos PGA Bukittinggi, Indra Saputra mengatakan kepulan terjadi karena adanya aktivitas tremor dari dalam kawah.
"Kepulan asap tersebut karena adanya aktivitas tremor dari dalam kawah," kata Indra Saputra.
Baca juga: Sabtu Dini Hari Gunung Marapi Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu tidak Teramati
Indra menjelaskan cuaca berawan, mendung, dan hujan.
Angin bertiup lemah ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 21.5-22.3 °C, kelembaban udara 86-89.3 persen, dan tekanan udara 683.3-683.9 mmHg. Volume curah hujan 31.65 mm per hari.
Selain itu, berdasarkan data Pos PGA dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, terjadi Vulkanik Dangkal 2 kali dengan Amplitudo : 1.8-2.3 mm, Durasi : 7-13 detik, Vulkanik Dalam 1 kali dengan Amplitudo : 2.6 mm, S-P : 1.3 detik, Durasi : 10 detik, Tektonik Lokal 1 kali dengan Amplitudo : 2 mm, S-P : 1.7 detik, Durasi : 13 detik dan Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm (dominan 0.5 mm).
Gunung Marapi Sumatra Barat masih berstatus siaga, Indra mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi rekomendasi yang sudah dikeluarkan.
Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Baca juga: PVMBG Catat Jumat hingga Pukul 06.00 WIB Terjadi 7 Kali Gempa Hembusan Gunung Marapi
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.