Selasa Sore Gunung Marapi di Sumbar Sudah 3 Kali Erupsi dalam Rentang Waktu 1,5 Jam
Erupsi pertama terjadi pukul 15.28 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 m di atas puncak atau sekitar 3.691 meter di atas permukaan laut.
Penulis: Dewi Agustina
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Baca juga: Dua Hari Berturut-turut Gunung Marapi Erupsi, Dentumannya Membuat Firdaus Terbangun dari Tidur
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Kemudian juga bisa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, x, dan Instagram).
5 Hari Tak Erupsi
Sebelumnya, Gunung Marapi di perbatasan Agam-Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) tak mengalami erupsi sejak lima 5 hari lalu atau tepatnya sejak Kamis (25/1/2024).
Berdasarkan data Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Marapi, hanya mencatat adanya letusan hembusan sebanyak 11 kali dalam lima hari itu.
Sementara, sejak 5 Desember 2023, pasca-erupsi besar pada 4 Desember 2023, Gunung Marapi telah meletus sebanyak 139 kali dan disusul 855 hembusan.
Petugas PGA Marapi, Ahmad Rifandi menyampaikan, pengamatan pagi ini pukul 00.00 sampai 06.00, Gunung Marapi tertutupi kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.
Baca juga: Status Gunung Marapi Siaga, Warga Diimbau Jauhi Radius 4,5 Km dan Waspada Ancaman Bahaya Lahar
Cuaca berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara, tenggara, dan selatan.
Suhu udara 20,8 derajat celsius, kelembaban udara 85,6 persen, dan tekanan udara 683,8 mmHg.