Rektor Unwahas Semarang Juga Mengaku Diminta Polisi Buat Video Positif Untuk Jokowi, Ini Jawabannya
Mudzakir kemudian mengirimkan video namun dengan versinya, ia tidak mau didikte.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Mudzakir Ali mengaku dimintai polisi membuat video kinerja positif Presiden Joko Widodo.
Mudzakir kemudian mengirimkan video namun dengan versinya, ia tidak mau didikte.
"Dihubungi diberi alternatif jadi disuruh testimoni Pemilu tapi isinya ada yang dukungan pada Pak Jokowi," jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2024).
Baca juga: Kapolri Diminta Berhentikan Kapolda Jateng Buntut Intervensi ke Rektor Unika
Bikin soal Pemilu damai
Mudzakir mengaku menolak permintaan membuat testimoni positif untuk Jokowi dan lebih memilih membuat testimoni soal Pemilu damai.
"Saya diharapkan untuk Jokowi tapi saya tidak mau. Kami memilih untuk Pemilu damai dengan bahasa saya sendiri," kata dia.
Pada Jumat (2/2/2024), dia mengaku sempat dihubungi seseorang yang mengaku sebagai polisi melalui telepon seluler.
Mudzakir menerangkan, ada permintaan untuk membuat video apresiasi kinerja Jokowi.
"Dihubungi diberi alternatif jadi disuruh testimoni Pemilu tapi isinya ada yang dukungan pada Jokowi. Ada opsi pilihan macam-macam," ungkap dia.
Menurutnya, video yang dia buat juga tidak diunggah oleh kepolisian karena dia mengirimkan video versinya sendiri dan tidak memihak siapa pun.
"Kayaknya tidak di-upload kepolisian. Tidak apa-apa," imbuh Mudzakir.
Meski demikian, dia memaklumi jika ada polisi yang meminta testimoni soal Pemilu damai untuk meredam suhu politik yang semakin panas.
Baca juga: Mabes Polri Buka Suara soal Rektor Unika Diminta Buat Video Apresiasi Jokowi
"Tapi kalau kemudian harus didekte baca ini menjunjung si A, B dan C itu tidak benar," imbuhnya.
Sebelumnya Rektor Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Kota Semarang Ferdinandus Hindiarto mengungkapkan menolak permintaan membuat video testimoni mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi.
Rektor Unika tersebut mengaku ada oknum yang mengaku anggota kepolisian menghubunginya membuat testimoni tersebut.
"Ketika ada sesuatu yang tidak beres, kami harus berbicara jujur. Kalau sesuatu yang baik kami jujur untuk mengapresiasi," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Bukan Hanya Rektor Unika, Rektor Unwahas Juga Diminta Polisi Buat Video: Didikte Menjunjung si A