Update Angin Puting Beliung di Sumedang: 11 Korban Luka, 198 Rumah Rusak, 5 Pabrik Terdampak
Tiga orang di antara 11 korban yang terluka merupakan warga Desa Mangun Arga, sementara 8 orang lainnya warga Desa Sukadana.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Sebanyak 11 korban terluka akibat bencana angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024) sore.
Tiga orang di antara 11 korban yang terluka merupakan warga Desa Mangun Arga, sementara 8 orang lainnya warga Desa Sukadana.
"Seluruh korban terluka akibat terkena serpihan seng. Mereka sudah ditangani oleh tim medis," kata Camat Cimanggung, Agus Wahyudin.
Agus mengatakan ratusan rumah penduduk di Desa Mangun Arga dan Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, juga rusak diterjang angin puting beliung.
Baca juga: Kesaksian Warga saat Angin Puting Beliung Menerjang Jatinangor Sumedang
Selain itu 6 bangunan pabrik di Cimanggung ikut terdampak.
Berdasarkan data sementara, tercatat 98 unit rumah milik warga di Desa Mangun Arga, dan sebanyak 100 unit rumah di Desa Sukadana mengalami kerusakan.
Selain itu, tercatat sebanyak 5 pabrik di wilayah Cimanggung hancur akibat insiden ini, di antaranya bangunan milik PT Kwalram, PT Kaldu Satu Nabati, dan tiga pabrik yang berlokasi di kawasan industri Dwipapuri Abadi.
"Data sementara ya, 198 rumah, dan 5 pabrik di Cimanggung rusak. Hari ini akan diasesmen," kata Agus kepada TribunJabar.id, Kamis (22/2/2024) pagi.
Kesaksian Warga saat Terjadi Puting Beliung
Sebelumnya diberitakan silayah industri dan pemukiman warga di Sumedang diterjang angin puting beliung, Rabu (21/2/2024).
Angin puting beliung merusak sejumlah bangunan.
Salah satu wilayah yang pertama kali dilanda puting beliung yakni Kampung Citangulun, Desa Cintamulya, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Baca juga: Angin Puting Beliung Landa Sumedang dan Rancaekek: Pohon Tumbang hingga 6 Pabrik Hancur
Seorang warga, Dedeh Kurina (54) menceritakan, saat ekor awan terlihat, ia sedang berada di rooftop rumahnya untuk mengangkat jemuran.
"Lagi ambil baju di atas. Terlihat ada ekor angin. Saya teriak ke anak, keluar-keluar. Innalillahi, astagfirullah, seperti kiamat," kata Dedeh di kediamannya, tadi malam.