"Semua pabrik punya asuransi, akan dikoordinasikan. Asuransi akan menfasilitasi sehingga perbaikan cepat." ujarnya, Kamis (22/2/2024).

"Akan dicarikan solusi. Yang jelas skema apapun, jangan sampai merugikan hak pekerja, sudah sepakat dengan Apindo," sambungnya.

Lebih lanjut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, mengatakan, terdpaat delapan orang yang menjadi korban dalam kejadian tersebut.

Delapan orang tersebut mengalami luka ringan.

Namun, para korban sudah kembali ke kediamannya masing-masing, meski sebelumnya sempat dilarikan ke puskesmas dan klinik.

Atang menyebut pabrik-pabrik yang terdampak di Kompleks Dwipa Puri sekitar 13, sedangkan di luar itu ada 12 pabrik yang terdampak.

"Kami belum asesmen dampak di dalam pabriknya karena setiap pabrik punya SOP. Kami lebih utamakan sekarang keselamatan dahulu," kata Atang di lokasi, Kamis (22/2/2024).

Kini pihaknya telah menetapkan status tanggap darurat di kawasan tersebut selama tujuh hari ke depan.

Pihak PT Kahatex Sebut Pabriknya Porak Poranda

Kepala Bagian Umum PT Kahatex, Ludy Sutedja mengatakan ada sejumlah bangunan pabriknya yang hancur diterjang angin puting beliung.

Namun, ia belum bisa memastikan jumlah bangunan yang hancur.

"Belum bisa dipastikan jumlah bangunnnya, kami belum bisa melakukan pengecekan, banyak atap bangunan yang terlepas," kata Ludy kepada Tribun Jabar.id.

Atas peristiwa tersebut, Ludy menyebut sejumlah karyawannya mengalami luka.

Namun, ia memastikan tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Laporannya ada yang terluka, namun jumlahnya belum pasti," ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ribuan Karyawan Tidak Bisa Kerja Setelah 13 Pabrik di Sumedang Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

(Tribunnews.com/Linda) (TribunJabar.id/Kiki Andriana)