Polisi akan Gandeng Pakar IT untuk Ungkap Kasus Foto dan Video Bermuatan Pornografi di Tulungagung
Siswi SMK berinisial M mengaku foto dan video itu diambil dari ponsel dan mayoritas tanpa busana ini disimpan dan tidak pernah disebar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung meminta keterangan M, sosok siswi SMK yang ada di dalam foto dan video bermuatan pornografi di Tulungagung.
Korban berinisial M sebelumnya dalam kondisi mengalami tekanan mental sehingga belum bisa dimintai keterangan.
"Saat ini psikologisnya sudah membaik, sudah bisa diajak bicara.
Kami sudah meminta keterangannya," ungkap Kepala UPPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah, Jumat (23/2/2024).
UPPA bekerja sama dengan Unit Layanan Terpadu Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Integratif (ULT PSAI) akan menempatkan korban di rumah aman (save house) untuk mencegahnya berinteraksi dengan orang-orang yang akan membuatnya tertekan kembali.
Polisi berkepentingan menjaga psikologis M agar proses penyelidikan bisa berjalan lancar.
"Selama ini memang belum ada save house. Tapi kami akan mengupayakan untuk menjaga korban," sambung Fafa, panggilan akrab Ipda Fatahillah Aslam Firmansyah.
Baca juga: Selebgram Oklin Fia Sudah Diperiksa Polisi Buntut Konten Pornografi, Kini Giliran Pemeran Pria
Total ada sekitar 100 foto dan 26 video milik M yang tersebar di internet.
Kepada penyidik UPPA, M mengaku foto dan video itu diambil dengan ponsel miliknya dansemua berkas dengan pose yang mayoritas tanpa busana ini disimpan dan tidak pernah disebar.
"Jadi dia mengaku foto dan videonya jadi koleksi pribadi dan tidak pernah dikirim ke orang lain," tutur Fafa.
Dengan pengakuan M ini, penyidik belum bisa mengaitkan dengan sosok terlapor.
Sebelumnya, orang tua M melaporkan mantan pacarnya, sebagai sosok yang menyebarkan konten pornografi itu.
Polisi kini fokus menyelidiki, bagaimana berkas-berkas (file) dalam ponsel M tersebar luas di internet.
"Kami akan melibatkan sejumlah ahli IT untuk mengungkap ini, karena ada banyak kemungkinan," ucap Fafa.
Polisi menyelidiki kemungkinan ponsel milik M pernah hilang atau diambil orang, kemudian materi pornografi itu dikopi.
Kemungkinan ponsel milik M pernah dipinjam oleh orang lain dan berkas digital di dalamnya dikopi diam-diam.
Kemungkinan terburuknya ponsel milik M diretas sehingga foto maupun video di dalamnya disalin dari jarak jauh.
"Ini yang saya katakan tadi, pentingnya minta bantuan ahli IT karena materinya sudah menyangkut teknologi.
Salah satunya kemungkinan dibajak," jelas Fafa.
Polisi telah meminta keterangan 16 saksi yang berhubungan dengan M.
Di antara mereka ada sejumlah orang yang berhubungan dengan M selama di sekolah.
Juga kerabat atau keluarga yang selama ini akrab dengan M, turut dimintai keterangan.
Sejauh ini polisi tidak menemukan indikasi foto dan video panas itu sengaja dijual untuk mendapat keuntungan.
"Tidak ada indikasi sengaja dikirim ke orang lain supaya dapat imbalan. Atau diunggah di situs tertentu untuk mendapatkan uang," pungkas Fafa.
Sebelumnya, video dan foto M dengan pose panas tersebar luas melalui Terabox.
Materi pornografi ini bisa diakses siapa saja asal mempunyai alamat tautannya.
Orangtua M pertama kali menerima foto dan video itu dari orang asing melalui pesan WhatsApp (WA).
Orangtua M kemudian membuat laporan ke Polres Tulungagung.
Dugaan awalnya adalah mantan pacar M yang sakit hati karena sudah diputuskan, namun sejauh ini kecurigaan itu belum terbukti.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan Siswi SMK Tulungagung terkait Foto dan Video Asusila yang Tersebar, Polisi Gandeng Ahli IT