Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Tewas Dianiaya, Santri di Kediri Ketakutan dan Minta Tolong ke Ibunya: Sini Jemput Ma

Santri di Kediri tewas usai dianiaya seniornya, sempat kirim pesan ke ibu dan minta dijemput karena takut berada di pesantren.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
zoom-in Sebelum Tewas Dianiaya, Santri di Kediri Ketakutan dan Minta Tolong ke Ibunya: Sini Jemput Ma
ThinkStock via Kompas
Ilustrasi tewas - Santri di Kediri, Jawa Timur tewas usai dianiaya seniornya, sempat kirim pesan ke ibu dan minta dijemput karena takut berada di pesantren. 

Suyanti ketika itu tengah bekerja bersama kakak korban.

"Terus ketika mau saya jemput sehari setelahnya, katanya tidak usah. Sudah enak dan nyaman begitu katanya," tandas dia.

Kemudian pada Sabtu (24/2/2024), Suyanti dikejutkan dengan kepulangan sang putra dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Jenazah BBM dipulangkan ke rumahnya di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi oleh pengurus pondok.

Turut dalam mengantar jenazah korban kakak sepupunya yang juga mondok di tempat yang sama.

Hal yang membuat histeris pihak keluarga lantaran kondisi jasad korban penuh luka.

Kakak BBM, Mia Nur Khasanah mengatakan, kecurigaan keluarga berawal dari ceceran darah dari keranda yang dipakai untuk membawa korban.

Berita Rekomendasi

Keluarga kemudian meminta agar kain kafan pembungkus tubuh korban dibuka.

Permintaan itu awalnya dicegah oleh sepupu korban.

"Tapi kami tetap ngotot karena curiga," kata Mia, dikutip dari TribunJatim.com.

Alasan sepupu korban melarang pembukaan kain kafan lantaran jenazah sudah disucikan.

Baca juga: Alasan Santri Pelaku Penganiayaan di Malang Tak Ditahan, Korban Disetrika dan Alami Luka Bakar

Tapi pihak keluarga yang diselimuti kecurigaan terus memaksa agar kain kafan korban dibuka.

Saat kain kafan dibuka, keluarga korban terperangah dengan kondisi tubuh BBM yang penuh dengan luka.

Menurut Mia, sejumlah luka yang dialami adiknya seperti bekas jeratan di leher, tulang hidung korban patah, serta luka mirip dengan bekas sundutan rokok pada kaki korban.

Pesan terakhir BBM
Pesan terakhir BBM kepada ibunya melalui tulisan WA sebelum tewas (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas