Di mana Ayah dari Bocah 5 Tahun yang Dibunuh Ibu Kandung saat Kejadian? Sebut Istrinya Bersikap Aneh
SNF (26), ibu yang bunuh anak kandungnya di Bekasi ternyata sudah bergelagat aneh sejak dua bulan terakhir.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap keberadaan ayah dari AAMS (5), bocah di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang tewas dibunuh ibu kandungnya, SNF (26), saat pembunuhan terjadi.
AAMS ditemukan tewas dengan 20 luka tusukan di tubuhnya. Ia dihabisi oleh ibu kandungnya saat tidur.
Pada saat kejadian, Kamis (7/3/2024), ayah korban berinsial MAS sedang berada di Medan, Sumatra Utara.
Melansir TribunJakarta.com, MAS merupakan seorang pendakwah.
Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Yuliati mengatakan, kasus pembunuhan ibu terhadap anak kandungnya di Kota Bekasi ini terungkap dari orang kepercayaan MAS.
Saat tengah berada di Medan, MAS mendapat kabar ada yang tak beres di rumahnya.
Ia lantas meminta orang kepercayaannya untuk datang mengecek rumah.
"Ada kepercayaan Pak Ustad (ayah korban) itu datang ke sini, ke rumahnya."
"Di rumahnya itu tinggak saudaranya dari suami, dengan istri dan kedua anaknya," ujar Yuliati.
Kabar buruk yang diterima ayah korban diperkirakan berasal dari saudaranya yang berada di rumah.
Ia diduga tak bisa berbuat banyak setelah mengetahui korban tewas ditikam.
Baca juga: Ibu di Bekasi Bunuh Anak Kandung yang Masih 5 Tahun, Terindikasi Mengidap Skizofrenia
Namun, saat orang kepercayaan MAS datang, SNF enggan membukakan pintu.
Orang kepercayaan itu kemudian melapor ke sekuriti.
Upaya itu tak berhasil, SNF juga melarang sekuriti tersebut masuk ke rumahnya.
Karena tak kunjung dibukakan pintu, sekuriti lantas melapor ke Polsek Bekasi Utara.
Setelah berhadapan dengan polisi, SNF akhirnya mau membukakan pintu rumah.
Saat pintu dibuka, ternyata AAMS sudah dalam kondisi tewas bersimbah darah.
Rupanya sebelum pembunuhan ini terjadi, SNF sudah bergelagat aneh sejak dua bulan lalu.
Hal itu diketahui setelah pihak kepolisian memeriksa suami SNF, MAS.
Demikian disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap suami tersangka itu mengetahui ada keanehan lebih kurang dua bulan terakhir," katanya di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (8/3/2024), dilansir Kompas.com.
MAS pun menduga perubahan sikap itu yang menjadi penyebab SNF menghabisi nyawa AMMS karena motif bisikan gaib.
"Keanehannya itu berhalusinasi, kalau saya jelaskan itu kata-katanya ada yang mengandung unsur SARA," tandas dia.
Masih dari keterangan MAS, SNF juga sempat membawa kedua anak mereka ke Bandara Soekarno-Hatta untuk pergi ke suatu tempat karena 'panggilan', sehari sebelum pembunuhan terjadi.
"Katanya dia mau pergi ke suatu tempat karena ada panggilan itu tadi bisikan gaib, halusinasi tersangka," jelasnya.
Baca juga: Awal Kasus Pembunuhan Bocah di Bekasi Terungkap, Baju Ibu Berlumuran Darah, Pisau Sempat Dicuci
Saat berada di bandara, SNF tampak seperti orang linglung, petugas pun berupaya menolong dan berhasil menghubungi MAS.
MAS pun terkejut saat mendapat kabar tersebut, diwartakan TribunJakarta.com.
Ia kemudian meminta petugas bandara untuk mengantar istri dan kedua anaknya ke sebuah hotel di Kota Bekasi.
Harapannya, istri dan kedua anaknya dapat menunggu sampai MAS pulang dari Medan.
Namun, gelagat aneh SNF kembali kambuh, sekira pukul 03.00 WIB, dia meminta petugas hotel memesan taksi dengan tujuan kediamannya.
Pada saat disiapkan taksi, tiba-tiba SNF dan kedua anaknya sudah tidak berada di hotel.
Ia bersama dua anaknya diperkirakan pulang dengan berjalan kaki.
Setibanya di rumah, diperkirakan pembunuhan terhadap AAMS terjadi.
Dari hasil pemeriksaan psikolog, SNF diketahui mengidap skizofrenia.
"Hasil dari pemeriksaan terhadap tersangka, kalau dari hasil psikologi, tersangka ini terindikasi skizofrenia," katanya Firdaus.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ayah Bocah yang Dibunuh Ibunya di Bekasi Ternyata Seorang Pendakwah
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar, Kompas.com/Firda Janati)