Diguyur Hujan Deras Sejak Pagi, Posisi Hilal di Makassar Belum Terlihat
Pemantauan hilal datangnya bulan Ramadan di Makassar terkendala cuaca.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pemantauan hilal datangnya bulan Ramadan di Makassar terkendala cuaca.
Awan tebal menyelimuti langit Makassar seharian pada Minggu (10/3/2024).
Sejak pagi curah hujan terpantau cukup deras mengguyur.
Sementara angin berhembus kencang mewarnai proses rukyatul hilal.
Kepala Bidang Observasi BMKG Wil IV Makassar Jamroni mengaku cukup sulit melihat hilal dengan kondisi ini.
Apalagi tinggi bulan diprediksi rendah sekitar 0,21 derajat.
"Pada hari ini cuacanya kurang baik. Agak mendung. Jadi kemungkinan memang dengan tinggi hilal yang cukup rendah," jelas Jamroni.
"Sulit sekali. Kemungkinan besar adalah tidak terlihat. Apalagi dengan tinggi bulan yang sangat rendah, yaitu 0,21 derajat," sambungnya.
Waktu proses pengamatan pun dinilai akan sangat sempit.
Diprediksi hanya sekitar 2 menit bisa memantau hilal.
Selain karena cuaca, perhitungan tinggi hilal juga akan rendah.
"Selain cuaca, ya itu, tingginya hilal saat rendah. Jadi kalau kita ikuti kriteria yang ditetapkan pemerintah yaitu kriteria visibilitas terlihatnya hilal melalui Mabim, adalah 3 derajat. Dan sudut elevasi sekitar 6,4 derajat," lanjutnya.
Rukyatul hilal di GTC Makassar berlangsung diketinggian 25 meter diatas permukaan laut.
Jamroni mengaku pengamatan hilal puncaknya ada disekitar pukul 18.20 wita.