Korban Meninggal akibat Banjir & Longsor di Sumbar 23 Orang, Tim Masih Cari 6 Korban Hilang
Kantor SAR Padang, Sumbar masih melakukan pencarian terhadap korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, hingga Senin (11/3/2024) siang, jumlah korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sumbar 23 orang.
Sedangkan yang masih dalam pencarian ada 6 orang yang tersebar di tiga kecamatan.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Padang, Sumbar masih melakukan pencarian terhadap korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan.
"Korban yang masih hilang yaitu tiga orang di Kecamatan Sutera, dua orang di Kecamatan Tarusan dan satu orang di Kecamatan Bayang," kata Abdul Malik, Senin (11/3/2024).
Baca juga: 19 Orang Tewas dan 7 Hilang Akibat Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
Abdul Malik menjelaskan, lokasi pencarian dibagi menjadi tiga, di antaranya longsor di Kecamatan Sutera.
Lalu mobil terseret arus banjir/Sungai Kecamatan Koto XI Tarusan dan orang terseret arus banjir di Kecamatan Bayang.
"Saat ini kekuatan 120 orang pembagian sektor 1 di Kecamatan Sutera, sektor 2 di kecamatan Bayang, sektor 3 di Kecamatan Terusan," katanya.
Dalam pencarian korban banjir dan longsor di Pesisir Selatan ini, Kantor SAR Padang juga dibantu personel SAR Medan, Bengkulu, dan Jambi.
Hampir Semua Kecamatan Terdampak Banjir & Longsor
Hampir semua kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
Karena itu terhitung sejak Jumat (8/3/2024), Kabupaten Pesisir Selatan berstatus Tanggap Darurat Bencana (TDB).
Masa tanggap darurat bencana ini akan berlaku hingga 14 hari ke depan.
Sekretaris BPBD Pesisir Selatan, Yuskardi mengatakan, sebanyak 28 ribu lebih kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 74 ribu lebih jiwa terdampak longsor dan banjir di Pesisir Selatan.
Baca juga: 3 Warga Tertimbun Longsor di Gunung Salasiah Padang Pariaman Sumbar
Selain itu 1.500 lebih rumah dan ratusan infrastruktur terutama jalan dan jembatan rusak akibat bencana ini.
Dalam peristiwa ini, sebanyak 22 orang juga ditemukan meninggal dunia dan 7 orang hingga saat ini masih hilang.
"Pesisir Selatan ini terparah bencana di Sumatra Barat saat ini," kata Yuskardi kepada TribunPadang.com di Painan, Minggu (10/3/2024).
Selama masa tanggap darurat bencana, pihaknya fokus untuk pemulihan masyarakat dan infrastruktur.
Dapur-dapur umum untuk konsumsi masyarakat, kata Yuskardi sudah didirikan di setiap kecamatan.
Bantuan berupa pakaian, selimut, tempat tidur, tenda, peralatan masak, mandi dan lainnya juga terus disalurkan.
Untuk pemulihan infrastruktur, pihaknya fokus menghubungkan daerah-daerah yang terputus dan pembersihan meterial sisa-sisa banjir dan longsor.
"Saat ini kita juga fokus untuk pencarian orang hilang yang hingga kini belum ditemukan. Ada 7 orang yang masih dicari," kata Yuskardi.
Selain pemulihan, Yuskardi mengatakan pihaknya juga fokus mendata warga-warga yang terdampak, terutama kerusakan rumah.
Selama proses TDB ini berlangsung, pihaknya dibantu banyak pihak, tak hanya dari Provinsi Sumatra Barat, namun juga provinsi tetangga.
"Bersama kita bergabung dari Jambi, Bengkulu, dan Medan. Ini masih ada yang akan datang untuk membantu kita," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kantor SAR Padang Lanjutkan Pencarian 6 Korba Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan