Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

40 Kelurahan Tergenang Banjir di Semarang, Total Ada 158.137 Jiwa yang Terdampak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengungkap ada 40 kelurahan yang tergenang banjir di Semarang.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in 40 Kelurahan Tergenang Banjir di Semarang, Total Ada 158.137 Jiwa yang Terdampak
TRIBUN JATENG/Eka Yulianti Fajlin
Kendaraan melintas di banjir Kaligawe, Genuk, Kota Semarang, Rabu (13/3/2024). Hujan deras melanda Kota Semarang mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir. TRIBUN JATENG/Iwan Arifianto. | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengungkap data wilayah yang tergenang banjir di Kota Semarang. Menurut Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, berdasarkan data hingga Kamis (14/3/2024), ada 40 kelurahan yang tergenang banjir. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengungkap data wilayah yang tergenang banjir di Kota Semarang.

Menurut Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, berdasarkan data hingga Kamis (14/3/2024), ada 40 kelurahan yang tergenang banjir.

Sementara itu jumlah warga yang terdampak sebanyak 49.192 KK atau 158.137 jiwa.

Endro menyebut pihaknya telah melakukan berbagai upaya unduk menangani banjir yang ada di Semarang.

Di antaranya dengan mengerahkan mesin pompa portabel untuk membuang air ke sungai.

Seperti yang dilakukan di wilayah Kaligawe yang genangan airnya dibuang ke Kali Tenggang.

"Wilayah Kaligawe untuk dibuang ke Kali Tenggang, terutama yang menggenang di jalan," kata Endro, dilansir Tribun Jateng, Jumat (15/3/2024).

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Endro pun mengimbau warga untuk tetap waspada jika kembali terjadi hujan disertai angin kencang.

Warga juga diminta untuk mengurangi aktivitas diluar lapangan untuk sementara waktu.

"Mohon mengurangi aktivitas berlebihan di luar ruangan," imbuh Endro.

Berikut data lengkap wilayah tergenang banjir di Semarang

Baca juga: Hujan Deras Sejak Kamis 14 Maret 2024 sebabkan Jakarta Banjir, 16 RT di Ibu Kota Terendam

1. Kecamatan Genuk 

Kelurahan Genuksari, Gebangsari, Bangetayu Kulon, Terboyo Kulon, Trimulyo, Penggaron Lor, Terboyo Wetan, Sembungharjo, Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Banjardowo, Bangetayu Wetan

2. Kecamatan Pedurungan

Kelurahan Gemah, Tlogomulyo, Pedurungan Tengah, Muktiharjo Kidul, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan

3. Kecamatan Gayamsari

Kelurahan Kaligawe, Siwalan, Gayamsari

Baca juga: Perjalanan 4 Kereta Jarak Jauh Jadi Memutar Gara-gara Banjir Semarang

4. Kecamatan Tugu

Kelurahan Mangkang Kulon, Mangunharjo, Mangkang Wetan, Tugurejo, Karanganyar

5. Kelurahan Semarang Timur

Kelurahan kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Kebonagung, Karangturi

6. Semarang Utara

Kelurahan Panggung Kidul, Dadapsari, Panggung Lor, Bandarharjo, Kuningan, Tanjungmas.

Sementara pantauan Tribun Jateng, ada tambahan lokasi banjir di Kelurahan Sawah Besar dan Kelurahan Sambireko Kecamatan Gayamsari.

Baca juga: Kepala BMKG Sebut Pihaknya Sudah Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Sebelum Banjir Landa Semarang

BMKG: Cuaca Ekstrem Bukan Faktor Tunggal Banjir di Semarang, Penurunan Tanah Perparah Rob

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebut banjir yang menggenangi wilayah Semarang, bukan cuma akibat cuaca ekstrem.

Tapi Kota Semarang disebut memang alami penurunan tanah. Hal ini berakibat terjadinya banjir rob dari luapan air laut.

Sehingga faktor cuaca ekstrem bukan jadi satu - satunya penyebab.

"Karena seperti yang sudah diketahui. Wilayah Semarang itu kan memang mengalami penurunan. Kalau wilayah lain belum banjir, di situ banjir lebih dulu."

"Apalagi ada banjir rob, jadi banjirnya tidak hanya dari hujan. Tapi diperparah dengan banjir rob dari laut," kata Dwikorita di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Soal Banjir di Semarang, 31 Titik Digenangi Air hingga Permintaan Maaf Wali Kota

BMKG lanjutnya juga sebelumnya telah memberikan peringatan cuaca ekstrem yang berpotensi melanda Kota Semarang.

Peringatan dini tersebut pun diharapkan pemerintah daerah bisa memulai pencegahan sejak awal dengan menginstruksikan warganya untuk evakuasi.

Namun lantaran wilayah Semarang yang alami penurunan tanah, banjir ekstrem tak terhindarkan.

"Dengan peringatan dini itu diharapkan, kesiapannya sudah diberikan. Kami memberi peringatan dini dari sepekan sebelum kejadian, diulang sampai 3 hari sebelum kejadian, diulang sampai 3 jam sebelum kejadian. Maksudnya agar diingatkan terus, awas lho, awas lho, begitu," ujar Dwikorita.

Sementara itu, ia menyebutkan bahwa cuaca ekstrem tidak hanya melanda wilayah Semarang, tapi juga sebagian besar wilayah Pulau Jawa.

Baca juga: Dampak Banjir Semarang, SPBU Berhenti Beroperasi Sementara hingga Jalur Pantura Macet 16 Km

Cuaca tersebut diprediksi akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

Berkenaan dengan itu, masyarakat diminta terus memantau perkembangan prakiraan cuaca dari situs resmi BMKG.

"Nah jadi poinnya adalah terus monitor susun perencanaan berdasarkan hasil prakiraan cuaca tadi," pungkas dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Banjir Rendam 40 Kelurahan di Kota Semarang, Tersebar di 6 Kecamatan, Ini Data Lengkapnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Danang Triatmojo)(Tribun Jateng/Eka Yulianti Fajlin)

Baca berita lainnya terkait Banjir di Semarang.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas