Sebanyak 56 Rumah yang Dihuni 188 Jiwa di Kabupaten Pati Terdampak Banjir
Data BPBD Kabupaten Pati, di Dukuh Pengging, Desa Kasiyan, sebelumnya banjir hanya menggenangi dua rumah warga tapi kini capai 19n buah
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Mazka Hauzan Naufal
TRIBUNNEWS.COM, PATI - Puluhan rumah terdampak banjir di Dukuh Poncomulyo, Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, Kabupatan Pati, Jawa Tengah.
Selain itu, ratusan hektare lahan pertanian juga kebanjiran.
"Total ada 56 rumah warga yang terendam dengan 188 jiwa yang terdampak. Kalau lahan pertanian sekitar 100-an hektare. Tanaman padi dan melon terancam gagal panen," jelas Kepala Desa Gadudero Agus Yulianto, Jumat (15/3/2024).
Meski permukiman kebanjiran, sejauh ini belum ada warga yang dievakuasi ke pengungsian.
Mayoritas warga yang rumahnya kebanjiran mengungsi ke rumah sanak saudara.
Baca juga: Pekalongan Digenangi Banjir hingga Ketinggian 50 Sentimeter
Selain merendam kawasan permukiman dan pertanian, banjir juga menyebabkan akses transportasi tersendat.
Sebab, beberapa titik jalan terendam air dengan ketinggian rata-rata 50 cm.
Banjir di Gadudero dipicu curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir dan kondisi saluran air yang kurang baik.
Sungai Juwana yang melintasi wilayah desa ini mengalami sedimentasi dan pendangkalan.
"Saat ini yang menjadi perhatian adalah kondisi kesehatan masyarakat, di samping itu juga bantuan sembako," kata Agus ketika ditanya tentang kebutuhan mendesak korban banjir.
Berdasarkan data situation report (sitrep) BPBD Kabupaten Pati, di Dukuh Pengging, Desa Kasiyan, sebelumnya banjir hanya menggenangi dua rumah warga.
Adapun per Jumat (15/3/2024) ini, jumlah rumah yang kebanjiran bertambah jadi 19.
Berdasarkan Sitrep BPBD Pati, hari ini sebagian lahan pertanian Desa Baleadi, Wotan, dan Baturejo, Kecamatan Sukolilo, juga mulai terendam air.
Di Dukuh Jongso, Desa Wotan, juga ada lima rumah yang tergenang. (mzk)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Banjir Rendam Puluhan Rumah di Pati, Ratusan Warga Terdampak Enggan Masuk Pengungsian