Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Balik Pesona Anggrek Zilquin, dari Jual Bunga Pikulan, KUR BRI jadi Pembuka Omzet Miliaran Rupiah

“Tapi yang paling saya ingat ya yang pertama itu, 2016 mengajukan 50 juta, turun 20 juta dan buat beli pikap dan itu yang jadi batu loncatan,"

Penulis: Imam Saputro
Editor: Sri Juliati
zoom-in Di Balik Pesona Anggrek Zilquin, dari Jual Bunga Pikulan, KUR BRI jadi Pembuka Omzet Miliaran Rupiah
Anggrek Zilquin
Dokumentasi Kebun Anggrek Zilquin di Nglurah Tawangmangu Karanganyar 

“Masih dengan agak nekat tapi terukur karena bunga KUR juga menurut saya rendah, saya minjam lagi 250 juta ke BRI buat bikin greenhouse, saya minta tolong ke temen yang tukang las, pokoke tak kasih 100 juta buat bikin greenhouse, pie carane kudu dadi (entah bagaimana caranya harus bisa jadi),” ungkap Wahyono sembari tertawa.

Beberapa pengunjung tampak berada di Greenhouse Anggrek Zilquin di Nglurah Tawangmangu Karanganyar
Beberapa pengunjung tampak berada di Greenhouse Anggrek Zilquin di Nglurah Tawangmangu Karanganyar (Anggrek Zilquin)

Sisa uang KUR kedua itu ia gunakan untuk membeli bibit, pupuk, dan alat penunjang lain untuk penanaman anggrek.

Ia kemudian memilih spesialisasi anggrek karena anggrek adalah tanaman yang tidak ada matinya.

“Pertama di Nglurah, Tawangmangu memang cocok untuk budidaya anggrek, yang kedua, anggrek juga merupakan Puspa Pesona atau bunga nasional Indonesia, jadi sekalian bisa ikut melestarikan bunga nasional kan saya juga bangga” kata dia.

“Yang selanjutnya adalah anggrek itu kalau sudah berbunga tapi tidak laku, masih bisa dirawat, bisa tambah besar lalu berbunga lagi dan malah tambah mahal, selama ada kemauan untuk merawat maka anggrek bisa terus tumbuh, potensi kerugian kecil,” tambah Wahyono yang belajar membudidaya anggrek secara autodidak ini. 

Pascapembangunan greenhouse anggrek pertamanya, usaha Anggrek Zilquin terus tumbuh.

“Pinjaman 250 juta itu hanya beberapa bulan juga sudah saya lunasi, habis itu beberapa kali pinjam lagi ke BRI untuk memperbesar usaha,” ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

“Tapi yang paling saya ingat ya yang pertama itu, 2016 mengajukan 50 juta, turun 20 juta dan buat beli pikap dan itu yang jadi batu loncatan hingga seperti sekarang ini,” ungkap Mulyono.

Kini Anggrek Zilquin bisa menjual ribuan anggrek ke berbagai penjuru Indonesia melalui platform digital dan reseller.

“Reseller Anggrek Zilquin ada 216 di berbagai daerah, sama lewat Facebook, di Tiktok itu juga lumayan selain yang memang datang ke kebun juga banyak,” terang Wahyono.

Anggrek Zilquin sudah mampu mencatatkan penjualan delapan ribuan bibit anggrek per bulan dengan kisaran harga di Rp50.000 hingga Rp150.000/batang.

Kebun Anggrek Zilquin di Nglurah Tawangmangu, Karanganyar ini juga pernah menerima hingga 8 ribu pengunjung dalam satu hari.

“Mbak Titiek Soeharto itu beberapa kali ke kebun kami, keluarga Kang Emil juga pernah beli anggrek di kami,” ungkap Wahyono bangga. 

“Anggrek Zilquin juga memberdayakan tetangga di sekitar rumah untuk bantu-bantu di kebun dan galeri, harapannya Anggrek Zilquin bisa makin besar, bisa lebih mengenalkan Anggrek ke Indonesia dan luar negeri serta lebih bisa bermanfaat bagi warga sekitar pada khususnya,” kata bapak dua anak ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas