Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Meninggalnya Santri di Tebo yang Dikawal Hotman Paris, Polisi Ngaku Sudah Periksa 47 Saksi 

Kasus tewasnya santri Ponpes Raudhatul Mujawwidin, Tebo, Jambi kembali viral setelah orangtua korban ngadu ke Hotman Paris, Polisi beri respons.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kasus Meninggalnya Santri di Tebo yang Dikawal Hotman Paris, Polisi Ngaku Sudah Periksa 47 Saksi 
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. Kasus tewasnya santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin, Kabupaten Tebo, Jambi kembali viral setelah orangtua korban nekat ke Jakarta minta bantuan hukum ke pengacara kondang Hotman Paris. Kini polisi ngaku sudah periksa 47 saksi termasuk santi, pengurus pesantren hingga dokter di klinik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Kasus tewasnya santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin, Kabupaten Tebo, Jambi kembali viral setelah orangtua korban nekat ke Jakarta minta bantuan hukum ke pengacara kondang Hotman Paris.

Mespons itu, Polda Jambi menurunkan tim asistensi dari Ditreskrimum untuk mengusut kasus meninggalnya santri inisial AH (13).

Dalam waktu dekat, Polisi janji akan mengadakan gelar perkara. 

Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto mengatakan, tim asistensi Ditreskrimum Polda Jambi telah diturunkan ke Polres Tebo untuk melakukan pendampingan terhadap perkara itu.

Kini Kasustewasnya santri AH (13) juga telah masuk ke tahap penyidikan. 

"Penanganan perkara ini, tim asistensi Ditreskrimum Polda Jambi telah turun ke Polres Tebo. Yang kedua, kasus ini sudah masuk dalam penyidikan," kata Mulia, Minggu (17/3/2024). 

Dia juga menyebut, penyidik Ditreskrimum Polda Jambi dan Polres Tebo akan mengadakan gelar perkara dalam waktu dekat, hari ini Senin 18 Maret dan paling lambat lusa Selasa 17 Maret 2024. 

"Mudah-mudahan besok atau paling lambat lusa hari Selasa," sebutnya.

Baca juga: Santri Pondok Pesantren di Tebo Meninggal, Awalnya Orang Tua Dikabari yang Meninggal Anak Tetangga

Berita Rekomendasi

Mulia menjelaskan, polisi telah memeriksa puluhan saksi untuk mengusut perkara tersebut.

Saksi tersebut ialah 36 santri dari pondok pesantren Raudhatu Mujawwidin di kabupaten Tebo, sebanyak 9 orang pengurus pondok pesantren, 1 dokter klinik dan 1 dokter dari rumah sakit daerah . 

"Langkah-langkah selanjutnya penyidik akan terus melakukan pendalaman kepada para saksi dan berkoordinasi dengan ahli forensik," jelasnya. 

Dia menambahkan, hasil autopsi yang didapatkan tanggal 20 November 2023 telah dilaksanakan ekshumasi dan autopsi. Disampaikan oleh tim dokter, penyebab kematian yakni patah batang tengkorak dan pendarahan di bagian otak. 

"Untuk update kita sampaikan besok setelah gelar perkara dulu, kami akan minta progresnya," tutupnya.

Kematian Anaknya di Ponpes Tebo Jadi Misteri, Orang Tua Minta Bantuan Hotman Paris


Viral orang tua korban dari Pondok Pesantren di Tebo minta bantuan ke Hotman Paris.

Orang tersebut kehilangan anaknya yang mondok di Ponpes Raudatul Mujawidin unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas