Polres Lampung Selatan Ambil Alih Insiden Perang Sarung yang Menewaskan Remaja 14 Tahun
Polres Lampung Selatan mengambil alih insiden perang sarung yang menewaskan remaja 14 tahun berinisial LRF di Kalianda.
Editor: Dewi Agustina
"Para orang tua mari kita sama-sama awasi anak-anaknya selama bulan puasa ini," kata AKBP Yusriandi, Senin (18/3/2024) malam.
"Pastikan awasi anak-anaknya untuk tidak melakukan perang sarung, balapan liar dan bermain petasan yang bisa membahayakan dan menimbulkan korban jiwa bagi dirinya sendiri dan orang lain," imbuh dia.
Kaplres mengimbau agar menjadikan Ramadan sebagai ladang amal dan pahala ibadah.
Dengan demikian, akan tercipta lingkungan yang aman, nyaman dan kondusif di Lampung Selatan.
Salah seorang warga, Amrin mengatakan, dirinya mendengar bunyi ambulans setelah tragedi perang sarung di yang memakan korban di Kalianda tersebut.
"Saya denger ada bunyi ambulans deket rumah. Sekitar jam 9an lah. Suaranya jelas banget terdengar, jadi saya pikir ambulans itu membawa orang sekitar sini. Tapi kalau tetangga-tetangga ini nggak ada, mungkin tetangga kampung," ujar Amrin, Selasa (19/3/2024).
Dia mengatakan sempat keluar rumah saat kejadian perang sarung tersebut, namun tidak melihat adanya perang sarung di sana.
"Saya sempat keluar lah itu, jam segitu. Itu jam-jam orang selesai taraweh. Saya pulang jalan sekitar situ udah sepi. Apa memang sepi setelah kejadian itu, saya juga nggak tau," ucapnya.
(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Warga Dengar Bunyi Ambulans Usai Tragedi Perang Sarung di Lampung Selatan