8 Aksi Kelompok Aibon Kogoya, Menewaskan 15 Warga Sipil dan 4 TNI/Polri
Aibon Kogaya berasal dari Intan Jaya yang kemudian kerap beroperasi hingga Kabupaten Puncak
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Nama Aibon Kogoya kembali menjadi orang yang bertanggungjawab terhadap aksi kekerasan yang mengakibatkan 2 aparat keamanan gugur.
Bripda Arnaldobert dan Bripda Sandi Defrit gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam tugas, Rabu (20/3/2024) sekitar pukul 08.00 WIT.
Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani menduga penyerangan dilakukan oleh Barisan KKB Aibon Kogoya yang sudah berada di Lokasi Pendulangan Ndeotadi 99 sejak tanggal 13 Maret 2024.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani pernah membeberkan sosok pria yang usianya sekitar 25 tahun ini.
Aibon Kogaya berasal dari Intan Jaya yang kemudian kerap beroperasi hingga Kabupaten Puncak.
Dari struktur organisasi, Aibon Kogoya bukanlah pimpinan utama karena dia merupakan anggota dari KKB pimpinan Lewis Kogoya.
Baca juga: Penyerangan di Paniai Papua yang Tewaskan 2 Polisi Diduga Dilakukan KKB Pimpinan Aibon Kogoya
"Di Intan Jaya ada (kelompoknya) Sabinus Waker, Undius Waker, Karel Tipagau dan Lewis Kogoya. Nah, dia (Aibon Kogoya) di bawahnya Lewis," ujar Faizal saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (30/11/2023).
Meski demikian, kelompok Aibon Kogoya tergolong sadis.
Korbannya tidak hanya aparat keamanan tapi justru kebanyakan masyarakat sipil.
Yang menjadi pusat perhatian adalah penyerangan pekerja Palapa Ring 8 Orang Tewas pada 2 Maret 2022 yang mengakibatkan 8 korban tewas.
Diperkirakan kelompok ini telah melakukan penyerangan hingga mengakibatkan 19 orang masing-masing 15 orang sipil dan 3 aparat TNI/Polri.
Ini deretan aksi kejahatan yang dilakukan kelompok Aibon Kogoya yang berhasil dihimpun Tribunnews :
1. Penembakan Guru hingga Tewas, 8-9 April 2021, Menewaskan 2 Orang
Aksi menonjol pertama yang dilakukan Aibon Kogoya adalah pada 8 hingga 9 April 2021.
Saat itu, dua orang guru, yaitu Oktovianus Rayo (43), seorang guru SD ) dan Yonatan Randen, guru SMPN 1 Julukoma, meninggal setelah ditembak oleh Aibon Kogoya dan kelompoknya.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, kejadian berawal saat Oktavianus menjaga kios di rumahnya. Tiba-tiba anggota KKB datang dengan membawa senjata laras pendek dan langsung menembak korban.
Sedangkan merupalan guru honorer di sekolah itu lalu dibawa ke kampung halamannya di Tongkonan Ra'be, Lembang Batulimbong, Kecamatan Bangke-Lekila, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
2. Tembak Pekerja Palapa Ring, Selasa (2/3/ 2022), Menewaskan 8 Orang
Hampir satu tahun berselang, atau tepatnya pada 2 Maret 2022, Aibon Kogoya dan kelompoknya beraksi kembali dan menyebabkan delapan orang pekerja PT Palapa Ring Timur tewas di lokasi ketinggian 4.200 MDPL.
Saat kejadian, para korban sedang memperbaiki menara telekomunikasi tanpa adanya koordinasi dengan aparat keamanan.
3. Serang Personil Koramil Dambet, Kamis (4/3/2022), Seorang Prajurit Luka Tembak
Sebanyak 12 personel Pos Koramil Dambet sedang melaksanakan patroli sekaligus memperbaiki saluran air yang berjarak sekitar 50 meter dari pos.
Tiba-tiba, mereka diserang dan ditembaki KKB.
Berdasarkan laporan, terdapat 15 anggota KKB yang membawa tiga pucuk senjata api laras panjang dalam penyerangan itu.
Kontak senjata terjadi beberapa saat. Akhirnya, personel Pos Koramil Dambet menghalau mundur KKB ke arah Kampung Ogamki, Distrik Beoga.
Baca juga: KKB Pimpinan Undius Kogoya dan Aibon Kogoya Bakar Sekolah dan Aniaya Guru di Hitadipa Intan Jaya
Akibat kontak senjata tersebut, satu personel TNI bernama Pratu Herianto mengalami luka terkena tembakan pada bagian leher bawah telinga.
Pada Jumat (4/3/2022), Pratu Herianto dievakuasi menggunakan pesawat kecil ke Kabupaten Mimika. (*)
4. Puskesmas di Kampung Milawak Puncak 8 November 2022, Menewaskan 2 Orang
Aibon Kogoya juga dilaporkan menyerang pekerja proyek Puskesmas di Kampung Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak pada 8 November 2022.
Dalam aksinya tersebut, satu di antara pekerja proyek tersebut tewas.
Sedangkan satu lainnya masih dalam penanganan tim medis di RSUD Mimika.
5. Baku Tembak di Sugapa, 1 Prajurit TNI Gugur
Prajurit TNI Sertu Robertus Simbolon gugur akibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Sugapa, Intan Jaya, Minggu (9/4/2023) sekitar pukul 16.00 WIT.
Kontak senjata terjadi antara prajurit TNI dengan KKB pimpinan Aibon Kogoya di Sugapa, Intan Jaya, Papua.
Sertu Robertus Simbolon adalah Prajurit Satgas Raider 303/TKR.
Jenazahnya dievakuasi ke RSUD Mimika, Senin (10/4/2023).
6. Serang Polres Intan Jaya dan Satgas Damai Cartenz, pada 22 November 2023, Satu Prajurit Gugur
Saat itu, personel gabungan Polres Intan Jaya dan Satgas Damai Cartenz, ditembaki KKB di Kampung Titigi, Distrik Sugapa.
Saat itu, kontak senjata terjadi cukup lama dan menyebabkan dua anggota Brimob tertembak dan salah satunya gugur.
"Aibon tidak ada (di TKP), tapi itu kelompoknya dia," cetus Faizal.
7. Tembak Pekerja Puskesmas di Kabupaten Puncak, 24 November 2023, Menewaskan 3 Orang
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membantai pekerja proyek Puskesmas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Jumat (24/11/2023) sore.
Lima pekerja bangunan Puskesmas Beoga Barat, di Kampung Jambul, ditembaki.
Akibatnya, tiga pekerja tewas; yakni Satiman, Triyono dan Suyanto.
Sementara dua orang lainnya, Nurali dan Alfian selamat dan dilindungi warga setempat di dalam gereja.
"Memang benar telah terjadi aksi penyerangan menggunakan senjata api dan parang terhadap lima pekerja/tukang bangunan yang dilakukan oleh KKB Intan Jaya pimpinan Aibon Kogoya," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, melalui pesan singkat.
8. Pengamanan Hellypad 99, Rabu (20/3/2024), 2 Polisi Gugur
Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani menerangkan, penyerangan terjadi saat personel sedang melaksanakan pengamanan Hellypad 99.
Kapolres Paniai menjelaskan kronologis kejadian hingga membuat 2 polisi, Bripda Arnaldobert dan Bripda Sandi Defrit gugur.
"Kejadian bermula saat personel kami sedang melakukan pengamanan di Hellypad 99, tiba-tiba dari arah timur terdengar beberapa kali tembakan yang menyebabkan kami kehilangan dua personel serta dicurinya 2 pucuk Senpi AK-47," ungkapnya.
Saat ini aparat keamanan setempat tengah menyisir dan menyelidiki kasus tersebut. (Kompas.com/TribunPapua/esy)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.