Desa Berjarak 100 Kilometer dari Lokasi IKN Ini Bakal Punya Fasilitas Kesehatan Baru
Warga di Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, akan segera memiliki fasilitas kesehatan baru.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga di Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, akan segera memiliki fasilitas kesehatan baru.
Desa yang berjarak sekitar 100 kilometer dari lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ini, akan dibangun puskesmas baru.
Bupati Paser, Fahmi Fadli menyebutkan rencananya gedung puskesmas akan dibangun setinggi dua lantai, di atas lahan milik Pemkab Paser seluas 703 meter persegi. Puskesmas akan dibangun oleh PT. Kideco Jaya Agung, dan akan dioperasikan Pemkab Paser.
"Tentunya dengan sudah tersedianya bangunan, kami akan menyediakan SDM baik para medis maupun tenaga kesehatan," kata Fahmi dalam keterangannya, Rabu (20/3/2024).
Rencananya, fasilitas tersebut akan dilengkapi diantaranya klinik gigi, ruang linen, ruang rekam medis, ruang rapat dan fasilitas lainnya sesuai standarisasi gedung puskesmas.
Pembangunan fasilitas kesehatan tahap pertama ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama oleh Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung, Muhammad Kurnia Ariawan, bersama Bupati Paser pada Selasa 19 Maret 2024.
Kurnia menjelaskan, bahwa pembangunan puskesmas adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Kurnia menargetkan pembangunan gedung dua lantai itu akan rampung pada Desember 2024 mendatang.
"Proyek ini adalah bentuk kontribusi Kideco kepada Kabupaten Paser khususnya Kecamatan Batu Sopang dalam bidang kesehatan," ucap Kurnia.
Selain di bidang kesehatan, kontribusi Kideco terhadap masyarakat juga diberikan kepada bidang lainnya, termasuk di bidang pendidikan dengan membangun 37 sekolah, serta bidang infrastruktur dengan memperbaiki 31 jembatan.
Baca juga: Bakal Jadi Penyangga IKN, Ketua DPRD Hendra Wahyudi Harap Kabupaten Paser Jadi Smart City
Melalui tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, pihaknya memperkirakan sudah mencakup 70 ribu jiwa penerima manfaat.