Cara Santriwati di Kediri Sembunyikan Kehamilannya, Bayi yang Baru Dilahirkan Dibuang ke Rumah Warga
Seorang santriwati di Kediri, Jawa Timur berinisial AS (19) ditangkap usai membuang bayi yang baru dilahirkan. Pelaku sembunyikan kehamilannya.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap cara santriwati di Kediri, Jawa Timur, berinisial AS (19), menyembunyikan kehamilannya dari teman-teman.
AS yang berasal dari Sumatra Selatan baru menjadi santriwati di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Puncu, Kediri sekitar 2,5 bulan lalu.
Sebelumnya, AS merupakan santriwati di salah satu ponpes di Pati, Jawa Tengah.
Pimpinan ponpes, Mustofa, mengatakan AS masuk ke ponpesnya dalam kondisi hamil 6 bulan.
Namun, kehamilan AS baru terbongkar saat heboh kasus penemuan bayi laki-laki terbungkus kardus.
Selama di ponpes, AS menyembunyikan kehamilannya lantaran secara fisik tak ada yang aneh.
Kecurigaan awal muncul saat kaki AS membengkak tepatnya lima hari sebelum AS melahirkan bayi.
"Malah baru curiga itu lima hari sebelum kejadian atau sebelum melahirkan. Kakinya terlihat bengkak tapi tidak bilang apa-apa," ungkapnya, Rabu (20/3/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Mustofa menambahkan, AS juga sering tidak ikut salat jamaah sebelum melahirkan.
AS melahirkan bayi seorang diri di dalam kamar pada Minggu (17/3/2024) sore.
Proses persalinan tidak diketahui karena suasana ponpes sedang sepi dan banyak santriwati libur.
Baca juga: Polisi Selidiki Motif Santri di Kediri Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya
Wanita 19 tahun itu menyembunyikan bayinya di dalam kardus agar suara tangisan bayi tidak terdengar.
Saat seisi ponpes melaksanakan salat tarawih, AS membuang bayi ke teras rumah warga.
"Tapi kami pihak pondok sama sekali tidak tahu melahirkan pastinya kapan. Kami tahunya malam pas setelah tarawih itu, saat bayi ditemukan dan pihak kepolisian mencari," tuturnya.
Menurut Mustofa, kasus ini mencoreng nama baik ponpes serta nama baiknya sebagai tokoh agama.
"Saya turut menerima imbasnya. Ini ujian saya sekeluarga di bulan suci Ramadhan, semoga saya sekeluarga diangkat derajatnya."
"Mengapa saya jelaskan ini supaya tidak menimbulkan fitnah. Semoga saya diberi sabar dan tabah untuk ngurus santri lainnya," katanya.
Baca juga: Bocah 8 Tahun di Kediri Ditemukan Tewas di Selokan setelah Pamin Bermain Hujan
Motif AS Buang Bayi
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, menyatakan AS hamil di luar nikah dan proses persalinan dilakukan seorang diri.
"Motifnya karena terduga pelaku ini malu dan takut ketahuan telah memiliki bayi."
"Akhirnya nekat membuang bayi tersebut di rumah warga yang tidak jauh dari pondoknya," paparnya, Rabu (20/3/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
AKP Fauzy Pratama menambahkan ayah dari bayi belum terungkap lantaran kondisi AS masih dirawat di rumah sakit.
Selama di pondok, AS menyembunyikan kehamilannya dan sampai melahirkan tidak ada orang yang mengetahui.
Baca juga: Kematian Santri di Ponpes Tebo Penuh Kejanggalan Orangtua Nekat ke Jakarta Minta Tolong Hotman Paris
"Kalau dari keterangan terduga pelaku memang tidak ada yang tahu soal kehamilannya apalagi sampai melahirkan. Jadi pindah ke sini (Kediri) sudah dalam kondisi hamil," tuturnya.
AS Ditangkap
Kapolsek Puncu, AKP Gatot Pesantoro mengatakan pelaku langsung ditangkap setelah adanya laporan penemuan bayi.
"Sudah terungkap ibu dari si bayi. Jadi kami melakukan lidik dan berhasil menemukan yang bersangkutan."
"Setelah penemuan tersebut kami bersama Unit Opsnal Satreskrim Polres Kediri melakukan penyelidikan dan mendapatkan hasil bahwa di salah satu rumah yang tak jauh dari lokasi ada santri yang diduga habis melahirkan," paparnya, Senin (18/3/2924), dikutip dari TribunJatim.com.
Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya dan dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk mendapatkan perawatan.
Baca juga: Tinggalkan Bayi yang Baru Dilahirkan di Tempat Pangkas Rambut, Ini Alasan Ibu Muda di Cimahi
"Sementara bayi yang ditemukan juga dalam kondisi sehat dan tengah dirawat di RS Bhayangkara juga," tuturnya.
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto memastikan bayi mendapat perawatan yang memadai.
"Alhamdulillah kondisi bayi sangat baik. Terus membaik apalagi sudah ditangani dengan tepat di sini (RS Bhayangkara). Informasi yang didapat juga berat badannya naik, sekarang jadi 2,7 kilogram," jelasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kaki Bengkak Jadi Pertanda Tabiat Santriwari di Kediri Buang Bayi, Kiai Curiga : Menolak Diperiksa
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Ignatia/Melia Luthfi Husnika)