Sosok Dwi Hartono, Pengusaha yang Bersama Hotman Paris Berikan Beasiswa ke Korban Rudapaksa Lampung
Baru-baru ini publik diresahkan oleh kasus penyekapan dan rudapaksa yang terjadi di Kabupaten Lampung Utara dengan korban siswa SMP berinsial NA.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Baru-baru ini publik diresahkan oleh kasus penyekapan dan rudapaksa yang terjadi di Kabupaten Lampung Utara dengan korban siswa SMP berinisial NA.
NA disekap selama tiga hari oleh kawanan pelaku yang berjumlah 10 orang.
Kejadian memilukan sekaligus membuat geram ini mendorong pengusaha muda asal Kabupaten Tebo, Jambi, yakni Dwi Hartono untuk langsung bergerak membantu korban.
Bersama pengacara ternama Hotman Paris, Dwi Hartono memberi pernyataan dan kesiapan menyalurkan beasiswa bagi korban sampai ia menempuh jenjang pendidikan tinggi S1 dan S2.
“Saya atas nama pribadi dan Hartono Foundation akan memberikan beasiswa sampai S1. Adapun nanti apabila keluarga atau Bang Hotman merekomendasikan S1 hukum, biar kedepan bisa sukses seperti Bang Hotman, maka kami siap memberi beasiswa sampai S2 sekalipun,” ujar Dwi Hartono saat menggelar konferensi pers di Restoran Hotmen, akhir pekan lalu.
Dukungan moril dan materil berupa beasiswa pendidikan ini, menurut Dwi, diyakini mampu menjadi bekal bagi korban untuk meniti masa depan.
“Kita tahu bahwa pendidikan tidak 100 persen menjamin orang menjadi sukses. Namun dengan pendidikan, kita yakin bahwa orang akan memiliki pengaruh besar untuk menjadi sukses,” imbuh pengusaha yang tinggal di Cibubur ini.
Dwi Hartono yang merupakan pengusaha Kabupaten Tebo, Jambi, asli Pemalang, Jateng, sudah meniti bisnis di bidang pendidikan sejak tahun 2014.
Karena itu, bentuk bantuan yang diberikan kepada NA sejalan dengan visi misi yang diemban, termasuk kepiawaiannya di bidang akademik.
Baca juga: Pelaku Pencurian dan Penyekapan Remaja Wanita di Klungkung Bali Diringkus
“Jalur sosial kami adalah untuk memberikan beasiswa terutama kepada anak-anak yang mengalami (mohon maaf) kejadian di luar dugaan seperti ini. Seperti kemarin ada kasus bully di Cilacap itu pun kami berikan bantuan juga,” katanya.
Hotman Paris, yang dikenal sebagai advokat yang peduli terhadap kasus-kasus sosial turut mendukung langkah yang dilakukan Dwi.
Pasalnya, pendidikan adalah hak bagi setiap individu sehingga diharapkan melalui beasiswa ini, korban tetap dapat meraih impiannya dan menjadi orang yang punya pengaruh besar bagi masyarakat.
Baca juga: Kasus Penyekapan dan Penganiayaan di Cirebon, Korban Dipukul Pakai Helm dan Dipaksa Serahkan BPKB
“Saya sudah berbincang dengan korban. Karena korban masih kelas 3 SMP dan sekitar bulan Juli akan masuk SMA, maka kalau ingin SMA di Jakarta dan sekitarnya, saya akan bantu fasilitasi. Atau mau masuk pesantren juga boleh,” ujar Dwi.
Menurut Dwi Hartono, program beasiswa untuk NA akan mencakup dukungan finansial untuk biaya pendidikan, termasuk uang kuliah, biaya hidup, dan bantuan lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi hingga jenjang S2.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia