Bojonegoro Diterjang Banjir Bandang, BPBD Ungkap Penyebab
Hal itu seperti diutarakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Laela Noer Aeny.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur bagian selatan diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu.
Banjir bandang tersebut disebut disebabkan oleh berbagai faktor.
Salah satu faktor yang menyebabkan banjir bandang yakni hutan yang sudah gundhul.
Hal itu seperti diutarakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Laela Noer Aeny.
"Dari pantauan kami, hutan gundul kini banyak tampak di Kecamatan Gondang, Sekar, serta Temayang," ujarnya kepada awak media, Selasa (2/4/2024) sore.
Rimbunan hutan di tiga kecamatan yang secara geografis terletak di Pegunungan Kendeng Selatan itu, kata Aeny sapaanya, semakin hari semakin habis.
Ketika wilayah berhutan gundul itu diguyur hujan deras dalam waktu lama, air hujan pun meluncur menuju tempat lebih rendah, yakni persawahan dan permukiman.
"Menyikapi hutan gundul ini, tentu penting dilakukan reboisasi," lanjut perempuan yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Kepohbaru tersebut.
Namun, terang Aeny, melalukan reboisasi di hutan Kecamatan Gondang, Temayang, hingga Sekar tak bisa dilakukan dengan mudah, apalagi instan.
"Kami akan berkoordinasi dengan Perhutani, terkait upaya reboisasi itu. Sebab, hutan gundul itu otoritasnya Perhutani," jelasnya.
Yang jelas, tandas dia, BPBD Bojonegoro maupun BPBD Jatim hingga Basarnas akan sangat mendukung upaya reboisasi atas hutan-hutan gundul tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, banjir bandang terjadi di wilayah selatan Kabupaten Bojonegoro pada Senin (1/4/2024) petang.
Banjir bandang itu persisnya menerjang Desa Jono, Kecamatan Temayang, dan Desa Bobol, Bareng, serta Miyono, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.
Banjir bandang yang meluncur dari arah hutan atau pegunungan tersebut dipicu adanya hujan deras yang terjadi di wilayah setempat sepanjang Senin (1/4/2024) sore.