Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Ipda Purnomo Perwira Polres Lamongan yang Lunasi Utang Emak-emak di Gresik: Rawat 173 ODGJ

Ipda Purnomo membayar utang sebesar Rp 4,5 juta itu setelah mendatangi rumah emak-emak lantaran menganiaya penagih utang.

Editor: Erik S
zoom-in Sosok Ipda Purnomo Perwira Polres Lamongan yang Lunasi Utang Emak-emak di Gresik: Rawat 173 ODGJ
kolase instagram
Sosok Ipda Purnomo (kanan) yang Lunasi Utang Emak-emak di Gresik Viral Kepruk Penagih Pakai Mangkok. 

Ipda Purnomo ternyata punya sebuah yayasan yang menangani pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dari berbagai daerah.

Yayasan itu bernama Yayasan Berkas Bersinar Abadi, berada di Desa Nguwok, Kecamatan Modo, 33 Kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan. 

Yayasan tersebut pernah viral, lantaran menampung Caleg gagal di Pemilu 2024.




"Kalau pasien caleg belum ada, tapi ada 5 pihak keluarga menghubungi saya untuk konsultasi," ungkap Ipda Purnomo, kepada SURYA, Jumat (23/2/2024).

Tangkapan layar detik-detik penagih utang dilempar mangkuk nasabahnya di Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Gresik pada Jumat (29/3/2024).
Tangkapan layar detik-detik penagih utang dilempar mangkuk nasabahnya di Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Gresik pada Jumat (29/3/2024). (Instagram)

Purnomo enggan menyebutkan nama anggota keluarga lima caleg tersebut.

Ia hanya menyebut kalau yang konsultasi itu merupakan caleg yang mengikuti Pileg tingkat DPRD Kabupaten/Kota.

Keluarga lima caleg itu tidak hanya dari Lamongan namun dari kabupaten tetangga yakni, Kabupaten Gresik.

BERITA TERKAIT

Mereka konsultasi terkait kejiwaan, ada sesuatu yang dikhawatirkan oleh anggota keluarga para caleg tersebut.

Pada prinsipnya, pihaknya siap menampung dan merawat caleg yang membutuhkan bantuannya bila nanti ada pasien caleg gagal.

Baca juga: Tampang Pelaku yang Rampok dan Bunuh Tetangga Sendiri, Beraksi untuk Modal Nikah dan Bayar Utang

Ia akan berupaya penuh untuk merawat dan melakukan treatment penyembuhan dengan pendekatan psikologi.

"Sama halnya pendekatan ikhlas menerima saja, dan diarahkan kegiatan keagamaan agar diberi kelapangan dada," kata Purnomo.

Purnomo yang kini merawat hampir 173 pasien ODGJ mengaku tidak memiliki perlakuan khusus kepada pasien gagal nyaleg.

Tempat penampungan juga dijadikan satu dengan pasien lainya.

"Tidak ada ruang khusus, jadi, satu biar cepat sembuh. Tidak ada perlakuan khusus semua pasien saya layani sepenuh hati," tambahnya.  

Halaman
1234
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas