Motif Pembunuhan di Gunung Katu Malang, Pelaku Emosi Diajak Hubungan Sesama Jenis
Kasus pembunuhan dan pencurian terhadap pria di Malang berinisial AAS (36) terungkap. Pelaku pembunuhan merupakan teman korban sesama residivis.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap motif pembunuhan terhadap pria berinisial AAS (36) yang jasadnya ditemukan di Gunung Katu, Kecamatan Wagir, Malang, Jawa Timur pada Senin (1/4/2024) lalu.
Setelah melakukan penyelidikan, Satreskrim Polres Malang mengamankan pelaku pembunuhan berinisial PL (27) pada Jumat (5/4/2024) sekitar pukul 23.30 WIB.
Selain melakukan pembunuhan, PL juga mencuri handphone serta uang Rp500 ribu milik korban.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah, menjelaskan pelaku dan korban janjian pergi ke Gunung Katu untuk menjalani ritual buang kendi.
Kendi berisi emas dipercaya korban sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit ibunya.
"Sekira pukul 18.00 WIB, tersangka tiba di rumah korban, kemudian pukul 19.30 WIB, korban mengajak tersangka mengambil kendi yang diletakkan di sungai dekat rumahnya, lalu berangkat menuju ke lokasi kejadian," ungkapnya, Selasa (9/4/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Setelah menjalani ritual, korban mengajak PL melakukan hubungan sesama jenis.
PL emosi mendengar ajakan tersebut dan menyerang korban.
PL kemudian mengambil senjata tajam milik korban untuk melakukan pembunuhan.
"Awalnya kami hanya menemukan tiga luka bacokan, setelah diautopsi mendalam, ditemukan 17 luka bacokan di bagian leher, tengkuk, dan punggung," sambungnya.
Motif lain yakni PL memiliki dendam ke korban dan butuh uang untuk membayar utang.
Baca juga: Peran 3 Pelaku Perampokan Disertai Pembunuhan di Gresik, Pelaku Utama Buron dan Bawa Uang Rp142 juta
"Di sisi lain, tersangka juga dendam karena ia kerap berutang kepada korban," bebernya.
AKP Gandha Syah, menjelaskan PL merupakan residivis kasus pemerasan dan pengancaman.
PL ditahan di Lapas Lowokwaru pada 2017 hingga 2019.
Sementara korban berstatus residivis kasus pencabulan dan ditahan di lapas yang sama.
"Mereka ini sama-sama ditahan, namun beda blok saat di lapas," ucapnya.
PL dan korban masih berteman seusai keluar lapas.
Baca juga: Pria di Blora Bunuh Adik saat Tidur, Ngaku Dapat Bisikan Gaib dari Kakak yang Sudah Meninggal
Pelaku Ditangkap
Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih, mengatakan pelaku dan korban sama-sama berasal dari Malang.
Berdasarkan hasil autopsi, korban tewas karena mendapat luka bacokan di leher.
Setelah memeriksa sejumlah saksi dan menyelidiki rekaman CCTV terungkap kasus pembunuhan dilakukan PL seorang diri.
"Kesimpulannya pelaku mengarah ke PL, temannya sendiri yang terakhir bersamanya," ungkapnya, Rabu (10/4/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
PL ditangkap di rumahnya pada Jumat (5/4/2024) sekitar pukul 23.30 WIB.
Saat diperiksa, PL mengaku sempat diajak korban membuang kendi yang diyakini dapat menyembuhkan ibunya.
Baca juga: Cemburu Buta, Pria Habisi Nyawa Mantan Kekasih, Jasad Korban Ditemukan di Pantai Bantul
"Saat itu korban tak kunjung kembali dan ditemukan meninggal dunia dalam waktu empat hari," lanjutnya.
Akibat perbuatannya, PL dapat dijerat pasal 365 KUHP Ayat (1) dan (3) tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan orang meninggal dunia dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun.
Kemudian, Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kronologi Pembunuhan di Gunung Katu Malang, Ritual Buang Kendi sampai Rayuan Hubungan Sesama Jenis
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Luluul Isnaiyah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.