Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Tampang dan Pekerjaan Wanita Otak Pembunuhan Ibu Mertua di Sultra, Janjikan Eksekutor Rp75 Juta

Awalnya MD diduga tewas karena dibegal dengan sembilan luka tusuk namun belakangan terungkap ia menjadi korban pembunuhan yang diotaki menantunya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ini Tampang dan Pekerjaan Wanita Otak Pembunuhan Ibu Mertua di Sultra, Janjikan Eksekutor Rp75 Juta
Kolase foto dok TribunnewsSultra.com
Terungkap motif menantu bunuh mertua di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam kasus pembunuhan berencana berkedok begal sadis. Motif tersebut diungkap dalam rilis pengungkapan kasus tersebut pada Rabu (17/04/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Kasus menantu perempuan bunuh ibu mertua di Kendari Sulawesi Tenggara masih jadi bahan pembicaraan massyarakat.

Apalagi aksi pembunuhan terhadap MI (51) tergolong sadis.

Korban dijerat menggunakan tali nilon.

Agar tidak menimbulkan kecurigaan, ND mengaku mertuanya itu menjadi korban begal.

Padahal aksi yang dilakukan adalah murni pembunuhan yang dilakukannya bersama dengan CM (21) yang bertindak sebagai eksekutor alias melakukan aksi keji tersebut.

Tampang ND akhirnya ditampilkan polisi saat rilis pengungkapan kasus dalam rilis pengungkapan kasus pembunuhan berencana berkedok begal sadis.

Baca juga: Nasib Pelaku Kubur Jasad Pria di Bandung Barat, Jadi Tersangka, Ada Indikasi Pembunuhan Berencana

Dalam kesempatan itu ND tampak mengenakan terusan berwarna cokelat dipadukan legging warna hitam serta jilbab berwarna hitam serta masker putih.

BERITA REKOMENDASI

Namun ND hanya dapat menunduk malu dan ketakutan setelah diamankan kepolisian.

Sementara, CM memakai kaos berwarna hitam dan celana jeans berwarna biru tua.

CM justru santai didepan banyak orang meskipun sebenarnya tampak sangat tegang.

Terungkap fakta mengejutkan fakta sosok ND ini.

ND bekerja sebagai bendahara sehingaga tidak mengherankan, ia menjanjikan eksekutor Rp75 juta bahkan telah membayar Rp11 juta.

Janji itu dilontarkan ND kepada M di salah satu rumah makan yang ada di Kota Kendari.

Diketahui MF alias CM adalah rekannya sekaligus tetangga ND.

"Pelaku dijanjikan uang Rp75 juta apabila berhasil melakukan aksinya," ujar Kapolresta Kota Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko dilansir dari TribunnewsSultra.

Bahkan disebutkan jika ND juga sudah mencicil bayaran ke CM untuk mengeksekusi ibu mertuanya, M.

"Di sana ND juga memberikan uang Rp1,5 juta," sambungnya.

Sebelum kejadian tersebut, ND juga pernah memberikan uang kepada M sebanyak Rp9,5 juta.

Kronologi Pembunuhan

Awalnya MD diduga tewas karena jadi korban begal, ia meninggal dunia dengan sembilan luka tusuk.

Peristiwa kelam itu terjadi pada bulan suci Ramadan, tepatnya tiga hari menjelang lebaran Idul Fitri, Minggu (7/4/2024) lalu.

Kematian MI yang diduga karena begal itu diungkap oleh ND sang menantu.

MI saat itu bersama anak menantunya ND sedang berkendara menggunakan mobil melaju dari Indogrosir menuju Pasar Sentral Kota melewati jalan arah ke Lapulu.

Sesampainya di  di Jalan Madusila, kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Minggu (7/4/2024) pukul 15.00 Wita, keduanya dibegal.

Saat itu, pelaku yang merupakan menantu korban mengemudi mobil dan korban duduk di samping pelaku, mengarah ke Kelurahan Lapulu.

Saat keduanya tiba di di dekat Gedung DPRD Kota Kendari atau Jalan Madusila, Kelurahan Andonouhu, datang pelaku CM dengan menggunakan sepeda motor lalu memberhentikan mobil yang dikendarai ND.

Kemudian, pelaku CM menyampaikan kepada ND ban mobil yang dikendarainya kempes dan ND turun mengecek ban mobilnya.

Pelaku CM menghampiri korban, menganiaya dengan mengunakan senjata tajam hingga korban mengalami 9 luka tusukan di tubuhnya.

CM dan rekannya yang lain hanya menampar ND lalu mengambil barang berharga milik korban seperti emas dan handphone.

Selanjutnya, ibu mertua pelaku dilarikan ke RSUD Kota Kendari, dan dinyatakan meninggal dunia.

Pelaku atau menantu korban ND ikut menangis histeris usai kejadian.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengatakan, awalnya M sempat melawan sehingga pelaku CM memukul bagian wajah korban hingga lebam.

"Saat dijerat dengan tali, korban sempat melawan tetapi pelaku CM memukul bagian wajah korban hingga membuat korban tidak berdaya," jelasnya.

Kemudian, CM menusuk korban dengan menggunakan sebilah pisau beberapa kali di bagian leher.

"Setelah dijerat dengan tali, CM mengambil pisau yang sudah disiapkan lalu menusuk leher korban 10 kali hingga membuat M tewas," tuturnya.

Usai melancarkan aksinya, pelaku CM membuang senjata tajam atau sajam berupa sebilah pisau tersebut di rawa dekat tempat kejadian perkara.

Motif Dendam

ND mengaku merencanakan skenario pembegalan ini karena sakit hati tidak dianggap oleh korban selama menikah dengan suaminya.

"Saya dendam. Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari ini juga saya tidak pernah dianggap bagaimana sama keluarganya.

Maka sempat ada rencana mau santet dia Pak. Supaya dia pulang gara-gara mamanya.

Mungkin karena khilaf, waktu di rumah sakit mertuaku masih hidup," ungkap ND.

Suami ND, yakni IR menyebut jika tak menyangka sang istri tega membunuh ibunya.

IR yang tiba di Markas Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hanya dapat menangis.

IR yang mengenakan kaus hitam bermotif tampak ingin masuk ke Ruangan Unit PPA Reskrim tempat ND diperiksa tetap menangis saat dirangkul oleh personel Reskrim Polresta Kendari.

"Saya mau lihat saya punya istri, pembunuh memang dia itu," ucapnya.

IR mengungkapkan jika sang istri tidak menyukai sang ibu yang menjadi korban pembunuhan berencana hingga meninggal dunia dengan sembilan tusukan.

IR mengaku dirinya dan sang istri sering kali bertengkar.

“Saya dengan istriku sering bertengkar, bukan sering tiap kali,” katanya kepada TribunnewsSultra.com, Selasa (16/4/2024).

Ia hanya menjelaskan bahwa istrinya tersebut tidak menyukai ketika IR berkomunikasi dengan keluarganya.

“Memang ini orang (ND) tidak mau kalau saya berhubungan dengan keluargaku,” jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas