Sosok Putu Satria, Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Baru Masuk September 2023
Ketut Suastika berusaha menahan tangis saat mengenang putranya, Putu Satria Ananta Rustika (19). Putranya tewas dianiaya taruna STIP Jakarta.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta mengakibatkan seorang taruna bernama Putu Satria Ananta Rustika (19) tewas.
Pelaku penganiayaan merupakan senior korban, Tegar Rafi Sanjaya (21).
Pelaku dapat dijerat pasal 38 KUHP tentang pembunuhan juncto pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Kasus penganiayaan terjadi saat korban dan empat rekannya turun dari lantai 2 untuk mengecek kondisi kelas pada Jumat (4/5/2024) pagi.
Lantas korban dipukul sebanyak lima kali di bagian ulu hati dan tak sadarkan diri.
Meski sempat dilarikan ke klinik STIP, nyawa korban tak tertolong.
Ayah korban, Ketut Suastika, mengatakan anaknya sejak lama bercita-cita masuk ke sekolah kedinasan tersebut.
"Dia bilang ingin sekolah kedinasan, kami sebagai orangtua hanya mendukung. Apalagi ia memiliki tekad yang kuat," paparnya, Sabtu (4/5/2024), dikutip dari TribunBali.com.
Korban berasal dari Klungkung, Bali dan masuk ke STIP pada September 2023 lalu.
Ia mengaku sering berkomunikasi dengan korban melalui sambungan telepon.
"Biasanya lebih sering berkabar ke ibunya. Kalau dengan saya terakhir chat beberapa hari lalu, ini masih ada chatnya," sambungnya.
Baca juga: Nasib Taruna STIP yang Aniaya Junior hingga Tewas, Jadi Tersangka dan Terancam 15 Tahun Penjara
Selama menjadi taruna STIP, korban tak pernah mengeluh dan menceritakan kejadian buruk yang dialaminya.
Menurutnya, korban merupakan sosok kakak yang penyayang dan memilik tekad yang kuat.
Korban memiliki dua orang adik yang masih SMA dan SD.